Matahari bercahaya di wajahnya
Berbinar bulan di senyumnyaÂ
Selalu memberi ketenangan dalam dekapannya
AkuÂ
Terlahir dari perempuan hebat sepertinyaÂ
Kuat menopang pundak dunia
Tak pernah letih menahan lara
Cinta tanpa tanda jasa
Ibu maafkan anakmu iniÂ
Yang selalu membuat kecewa
Selalu berkeluh kesahÂ
Padahal engkau antara hidup dan mati saat melahirkanÂ
Seberapapun sakitnya tetap penuh cinta
Ibu maafkan anakmu ini
Yang selalu gagalÂ
Tak berdaya disokong kerasnya dunia
Dipencudangi realita
Bu, anakmu kurang tidur, patah dikecewakan dunia
Tapi engkau selalu hadir dengan suka cita
Menyederhanakan hal-hal yang rumit
Bercerita tentang masa muda
Selalu memberi terbaik dalam hidup
Terimakasih ibuÂ
Engkau perempuan yang telah dikirim tuhan untuk melindungiku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H