Mohon tunggu...
Nur Dwi Yanti
Nur Dwi Yanti Mohon Tunggu... Guru - Guru

Adakala ketika kita mencoba bersama untuk bergerak, sebagian ada yang mundur teratur. Adakala ketika kita terdiam semua bergerak...

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Pilihan

Bijak Memanfaatkan AI (Asisten Guru) di PMM

28 April 2024   06:25 Diperbarui: 28 April 2024   06:43 2366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

AI memiliki berbagai macam definisi dan interpretasi, namun secara umum mengacu pada kemampuan mesin untuk meniru kemampuan kognitif manusia.

Kemudahan teknologi untuk efisien kerja semakin terus berkembang. Salah satunya adalah AI, yang merupakan kecerdasan buatan (AI) memiliki potensi untuk merevolusi dunia pendidikan dengan membawa banyak perubahan positif. Namun di lain pihak, kita juga harus memperhatikan dampak negatif yang ditimbulkan terhadap pendidik juga peserta didik dari sisi etika dan tanggung jawab.

PMM atau Platform Merdeka Mengajar sebagai salah satu platform yang memfasilitasi guru dan kepala sekolah dalam penerapan Kurikulum Merdeka, telah menampilkan fitur AI yang kita kenal Asisten Guru versi Beta.

Baca juga: Kompetensi Guru

Asisten Guru adalah fitur versi Beta, dirancang untuk memberikan dukungan dalam proses pembelajaran di platform Merdeka Mengajar. Fitur ini menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) berdasarkan Bank Data yang diadaptasi oleh AI dengan memanfaatkan berbagai sumber informasi, seperti artikel, panduan, dan materi pembelajaran lain yang tersedia di platform Merdeka Mengajar. 

Ketika guru mengajukan pertanyaan atau meminta saran, Asisten Guru akan memproses informasi dari berbagai sumber tersebut dan kemudian menjadi jawaban-jawaban yang relevan dan informatif sesuai dengan pertanyaan yang disampaikan oleh si penanya dalam hal ini pendidik. 

Asisten Guru berperan sebagai mitra diskusi virtual bagi para pendidik. Fitur ini membantu guru dalam mendapatkan saran dan ide tambahan terkait materi pembelajaran, kurikulum merdeka, dan topik pendidikan lainnya.

Adapun beberapa manfaat yang dapat diperoleh guru dengan menggunakan Asisten Guru, diantaranya adalah: 

  • Meningkatkan efisiensi waktu dan tenaga. Asisten Guru dapat membantu guru menghemat waktu dan tenaga dalam mencari informasi dan ide-ide baru untuk pembelajaran.
  • Mendapatkan sumber belajar yang beragam. Asisten Guru menyediakan akses ke berbagai sumber belajar yang terpercaya dan berkualitas.
  • Meningkatkan kualitas pembelajaran. Dengan mendapatkan saran dan ide yang tepat dari Asisten Guru, guru dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas.
  • Mendukung pembelajaran yang berpusat pada murid. Asisten Guru dapat membantu guru dalam merancang pembelajaran yang berpusat pada murid dan sesuai dengan kebutuhan belajar setiap murid. 

Dalam menggunakan Asisten Guru, pendidik dapat menggunakan kalimat pertanyaan (prompt) yang efektif dan spesifik. Gunakan kata kunci yang jelas dan spesifik. Karena semakin jelas dan spesifik kata kunci yang kita gunakan, semakin akurat jawaban yang akan diberikan oleh Asisten Guru. Selanjutnya adalah menggunakan kalimat yang lengkap. Hindari menggunakan kalimat yang terlalu singkat atau tidak jelas. Serta manfaatkan berbagai fitur Asisten Guru tidak hanya untuk menjawab pertanyaan, tetapi juga untuk mencari informasi, mendapatkan ide-ide baru, dan membuat rencana pembelajaran.

Semakin terarah kalimat pertanyaan yang kita buat, maka akan membantu AI dalam hal ini Asisten Guru dalam dapat terus mengembangkan kecerdasannya dalam mengolah bank data yang berkaitan dengan implementasi kurikulum merdeka.

Meskipun Asisten Guru sebagai fitur berbasis AI menawarkan segudang manfaat, ada potensi dampak negatif yang perlu diwaspadai oleh kita selaku pendidik.

Bersikap bijak dan selektif untuk menghindari ketergantungan yang berlebihan pada Asisten Guru. Karena hal ini akan menurunnya kreativitas pendidik. Sehingga kurang terdorong untuk mengembangkan kreativitas dan inovasi dalam mengajar. Selanjutnya menurunnya kompetensi pendidik dalam mencari sumber. Dalam hal ini pendidik terbiasa menerima informasi instan dari Asisten Guru, sehingga  kemampuan untuk mencari dan mengevaluasi sumber belajar secara mandiri  bisa menurun.

Satu sisi AI dalam hal ini Asisten Guru dapat menimbulkan ketidakberpihakan. Hal ini terjadi karena bank data yang digunakan untuk sistem kecerdasan buatan (AI) seperti Asisten Guru akan didominasi oleh sudut pandang atau informasi tertentu. Untuk itu maka guru harus mampu menyesuaikan kondisi dan karakteristik satuan pendidikan sehingga relevan.

Maka kembali bagaimana pendidik harus mampu bersikap bijak dalam pemanfaatan fitur tersebut dengan melakukan evaluasi berkelanjutan. Pendidik harus  tetap  melakukan  verifikasi  informasi  dan menggunakan Asisten Guru sebagai alat bantu, bukan pengganti  keahlian dan kreativitas  dalam mengajar.

Efisiensi kerja dengan menggunakan teknologi memang sangatlah penting di tengah dinamika pendidikan yang terus berkembang, namun kembali kompetensi guru merupakan unsur terpenting dalam pemanfaatan teknologi yang lebih bijak dalam mengolah informasi yang berdampak langsung terhadap peserta didik.

Be smart, be wise to our education for our students in Indonesia. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun