AKU BUKAN AKU
Mengatup rahang, memburat senyum tipis.
Goresan ginju menebalkan sisi pesonaÂ
Oval wajah, dengan hidung, mata memberikan kesempurnaan
Tertata mempesona, tidak cantik namun ada daya tarik tersembunyi.
Rapih berkata, membuai dengan senyum
Menawan, setiap kalimat bermakna membuat berdecak akan isi yang ditawarkan
Friendly, that's the way you are.
Terlihat bayangan di belakang menampakkan sisiÂ
Apatis, mengabaikan atau terabaikan?
Beku, hati dingin menutup diri dikelilingi benteng yang tegak menghindar dari serangan
Hampa, kesunyian yang merebak, menyebar menguasai.
Sakit, lama terpendam memberikan luka tak tersembuhkan
Aku bukan aku!
Berteriak dalam keheningan, berontak tak berdaya
Terkurung dalam sel yang terbentuk akan rasa marah
Aku, aku terjerat diantara dua sosok yang berbeda
Mencoba melepas dari topeng yang semakin berat
Aku inginkan diriku!
Aku semakin terpojok dengan belenggu yang kuat mencengkeram.
Tangerang Selatan, 01 April 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H