Gemeletak pecahan kayu terbakar anala, memecah sunyi.
Lidah mu menarikan tarian memukau bergerak erotis, berbahaya.
Terpapar radiasi memencar memberi racun karbon monoksida walau nuansa hangat merayap.
Akankah kau hisap racun itu diantara rasa hangatmu?
Aku mencoba meraih menyadarkan,
Terlalu banyak kau hisap racun yang terbalut kehangatan.
Merajuk dalam duka kau bertahan,Â
Pedihmu aku tahu,Â
Racun itu telah merasuk rongga membakar parumu hingga kau muntahkan dalam tangis.
Dalam diam,
Aku hanya dapat memberikan kehangatan semu, tanpa ikrar
Memberimu warnaÂ
Merasakan hangatnya anala tanpa perlu kau hisap karbon monoksida
Â
Tangerang Selatan, 30032023
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI