Setiap insan manusia memiliki tujuan dalam bertindak dan berperilaku hal ini ada relevansinya dengan kebutuhan dasar manusia dalam pemenuhannya. Perilaku berlebihan yang timbul pada siswa bisa berawal dari kebutuhan dasarnya tidak terpenuhi. Sebagai pendidik hal ini harus menjadi perhatian melalui pendekatan selayaknya among yang mengayomi para siswanya.Â
Pendekatan yang dilakukan dengan memposisikan kontrol sebagai manajer yang menerapkan segitiga restitusi dengan menciptakan kondisi agar mereka bisa melihat ke dalam diri mereka dalam menentukan penyelesaian masalah yang timbul. Kondisi ini akan membangun kepercayaan diri dan rasa tanggung jawab.
Dari pemahaman di atas kembali kita mengkaji diri sejauh mana penerapan peraturan dan sanksi yang sudah berjalan selama ini. Sejauh apa dampak pengalaman belajar untuk membanagun karakter siswa yang kita harapkan.Â
Pernyataan Ki Hajar Dewantara bahwa disiplin diri diperlukan untuk menciptakan murid yang merdeka. Untuk membangun budaya positif melalui disiplin positif maka sanksi dan hukuman akan mengalami perubahan dalam proses mendidik siswa.Â
Membangun kesadaran yang timbul dari diri akan berdampak lama karena mendampingi siswa untuk mengevaluasi diri sendiri dan membangun kesdaran diri atas apa yang mereka lakukan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H