Mohon tunggu...
Nurdi Yanto
Nurdi Yanto Mohon Tunggu... Guru - Guru TIK di SMA Negeri 6 Cirebon

Selalu ingin berusaha untuk menjadi yang terbaik, meskipun memiliki banyak kekurangan... Semangat!!!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Rangkuman Koneksi antar Materi Modul 3.1

11 Februari 2023   19:36 Diperbarui: 11 Februari 2023   19:45 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka yaitu "Ing Ngarso Sing Tulodo" yang artinya menjadi seorang pemimpin harus mampu menjadi contoh atau suri tauladan saat berada di depan, "Ing Madyo Mangun Karso" yang artinya seorang pemimpin meski memiliki banyak kesibukan harus bisa dan mampu memberikan semangat atau membangkitkan rasa keinginan merubah kepada orang lain dan "Tut Wuri Handayani" yang artinya Seorang harus mampu memberikan dorongan moral atau dukungan kepada orang lain dari belakang. 

Menurut saya sangat erat kaitannya dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin. Dalam berbagai posisi, pemimpin memiliki fungsi baik ketika berada di posisi depan, tengah maupun dibelakang orang lain. Hal ini yang menjadi dasar kompetensi yang harus dimiliki bagi seorang pemimpin.

Dalam pengambilan keputusan, perlu menerapkan prinsip-prinsip yaitu Bertanggung jawab, Berpihak kepada murid dan mengandung nilai-nilai kebajikan yang harus tertanam dalam diri kita seperti toleransi, disiplin, integritas, empati, menghargai dan lain-lain. Dengan memiliki nilai-nilai tersebut, dalam proses pengambilan keputusan akan menghasilkan keputusan yang dapat diterima semua pihak yang terlibat. Selain itu juga, dalam proses pengambilan keputusan ada kegiatan coaching (bimbingan) terhadap orang-orang yang memiliki permasalahan baik dilema etika maupun bujukan moral. 

Dimana dalam coaching tersebut, perlu dilakukan beberapa uji yang sifatnya sangat penting untuk menguji apakah pengambilan keputusan itu sudah baik ataukah belum. Meski dari beberapa istilah, masih banyak yang belum memahami apa itu permasalahan dilema etika ataupun bujukan moral. Keputusan yang diambil akan efektif apabila telah lulus uji yang termasuk kedalam 9 langkah uji dan coaching yang telah dilakukan.

Guru harus mampu mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya ketika menghadapi masalah dilema etika yang akan berpengaruh kepada pengambilan suatu keputusan dimana tidak langsung menuruti ego atau tanpa melalui proses yang melibatkan semua pihak, sehingga mengakibatkan keputusan tersebut dapat tidak efektif dan akan menjadi keputusan yang merugikan bagi sebagian orang. 

Dalam studi kasus yang dihadapi, guru harus menganut pada nilai-nilai yang dianut seperti nilai-nilai kebajikan universal seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. Hal ini untuk memudahkan dalam pengambilan keputusan yang tepat dan efisien sehingga dapat menciptakan lingkungan belajar yang positif, kondusif, aman dan nyaman.

Dalam proses pengambilan keputusan, tentunya banyak memiliki tantangan dan hambatan seperti dalam lingkungan sekolah saya yaitu masih perlu adanya adaptasi dimana saya belum memahami karakter semua pihak yang terlibat, belum mengenal lebih jauh lingkungan sekolah, belum memiliki banyak informasi terkait sistem prosedur dalam menghadapi permasalahan, terutama kasus-kasus dilema etika sehingga sangat berkaitan dengan perubahan paradigma di lingkungan sekolah tempat saya bertugas. 

Ketika pengambilan keputusan dengan memegang 3 prinsip yang sudah dijelaskan sebelumnya, dimana salah satunya adalah berpihak kepada murid tentu harus berdampak kepada lingkungan atau suasana kegiatan belajar mengajar di sekolah yang akan menciptakan lingkungan yang kondusif, aman, nyaman dan memerdekakan murid-murid.

Sebagai pemimpin pembelajaran tentunya kita harus mengambil keputusan dengan memperhatikan masa depan murid-murid agar tidak menjadi traumatis dan merusak cita-cita yang akan digapainya.Alhamdulillah, saya yang sedang mengikuti kegiatan Calon Guru Penggerak telah diberikan ilmu dan wawasan terutama dalam Modul 3.1 yaitu Pengambilan Keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan sebagai pemimpin dimana terangkum didalamnya yaitu adanya permasalahan dilema etika dan bujukan moral.

3 prinsip dalam pengambilan keputusan yaitu bertanggung jawab-berpihak kepada murid-mengandung nilai-nilai kebajikan, ada 4 paradigma dalam permasalahan moral etika yaitu individual melawan kelompok-rasa keadilan melawan rasa kasihan-kebenaran melawan kesetiaan-jangka pendek melawan jangka panjang, dan 9 konsep pengambilan keputusan dan pengujian keputusan.

Diantaranya yaitu mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan kemudian menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini lalu mengumpulkan fakta-fakta yang relevan, pengujian benar atau salah seperti uji legal, uji regulasi/standar profesional, uji intuisi, uji publikasi, uji panutan/idola kemudian pengujian paradigma benar lawan benar, lalu melakukan prinsip resolusi (berfikir berbasis hasil akhir-berfikir berbasis peraturan-berfikir berbasis rasa peduli), kemudian investigasi opsi trilema, lalu buat keputusan dan yang terakhir melihat lagi hasil keputusan hingga  merefleksikannya kembali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun