Mohon tunggu...
Nurdiyanti Hasan
Nurdiyanti Hasan Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Universitas Borneo Tarakan

Sekedar tulisan biasa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perbedaan Suku Bukanlah Penghambat Persahabatan, mari Bertoleransi

22 September 2020   13:34 Diperbarui: 22 September 2020   13:58 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pada umur saya yang sekarang ini saya menyadari penuh bahwa sikap toleransi sangat penting. Ingat saja bahwa salah satu dari sekian banyaknya ciri khas Indonesia yakni negara kita ini memiliki sekitar 1.340 suku bangsa. Di antara banyaknya suku tersebut pasti kita pernah berinteraksi dengan beberapa suku yang memiliki adat berbeda maupun terkadang ada yang memiliki kebiasaan yang sama.

Contohnya saja saya yang sering berinteraksi dengan teman berbeda suku di lingkungan sekolah. Memiliki teman berbeda suku bukanlah hal yang dapat dihindari. Sampai saya duduk di bangku SMA pun terdapat berbagai suku yang berbeda-beda di ruang lingkup dekat saya.

Apalagi saya memiliki sahabat-sahabat yang berbeda suku. Kami sering menceritakan keunikan dari adat yang dijalankan masing-masing suku kami. Tak jarang kami menemukan hal-hal yang tidak sebelumnya kami ketahui mengenai adat suku kami masing-masing. Walaupun kami berbeda-beda suku, perbedaan tersebut tidak menghambat jalannya persahabatan kami. Malahan dengan adanya perbedaan tersebut kami dapat lebih mengenal dan mempelajari suku satu sama lainnya.

Tidak jarang kami saling melempar pendapat dan berspekulasi mengenai adat yang menurut kami tidak lazim. Terkadang kami bertentang pendapat mengenai sudut pandang kami masing-masing. Ada hal yang dianggap tabu oleh suku lain namun wajar di mata suku lainnya dan ada juga yang bertentang pendapat mengenai hal-hal di luar nalar manusia. Pertentangan yang ada dapat kami selesaikan dengan bantuan guru. Itulah pentingnya guru. Guru kami akan menjelaskan secara keseluruhan apa yang masih menjadi pertanyaan dalam pikiran kami. Tak jarang kami di ajak berpikir kritis dan cerdas serta memanfaatkan referensi yang ada.

Begitulah cara kami mempelajari suku bangsa yang ada di Indonesia. Melewati mata pelajaran berkaitan dan mengaplikasikannya di percakapan sehari-hari serta mengikuti event berkaitan dengan kebudayaan. Mempelajari suku bangsa Indonesia dan ragam aktivitasnya sangat penting apalagi di jaman millenial sekarang dan generasi-generasi berikutnya nanti agar budaya bangsa kita yang indah ini tetap lestari dan tidak direbut negara lain karena budaya-budaya bangsa yang ada sekarang adalah peninggalan penting dari leluhur kita terdahulu.

Namun, untuk pelajaran bahasa daerah itu tersendiri hanya ada beberapa sekolah yang menerapkannya. Menurut saya, hal tersebut wajarlah terjadi dan saya menyetujuinya dikarenakan bahasa persatuan Indonesia sudah ditetapkan yaitu Bahasa Indonesia jadi tidak banyak alasan bahwa bahasa daerah wajib dipelajari disekolah. Walaupun begitu, ketika berada di kelas ada saja yang menggunakan bahasa daerah saat sedang bercengkrama dengan santai. Hal tersebut sangatlah bermanfaat karena dapat meningkatkan wawasan kami dengan secara tidak langsung mempelajari bahasa daerah suku lain.

Saya menyadari sepenuhnya bahwa saya hidup di lingkungan masyarakat yang memiliki beragam suku. Dengan banyaknya aktivitas dari bermacam-macam suku terutama di ruang lingkup kelas saya ketika saya masih SMA, saya menjadi lebih tertarik dan penasaran dengan berbagai adat lainnya yang saya yakini pasti memiliki keunikannya masing-masing.

Tidak jarang juga saya menemukan fakta bahwa ada berbagai peneliti dan media asing dari luar negeri yang penasaran mengenai uniknya budaya suku Indonesia dan berusaha menggali informasi misteri suku-suku yang terdapat di Indonesia. Ada beberapa acara TV luar negeri yang melakukan survei terhadap suku yang tinggal di pedalaman. Hal tersebut tentu saja langsung menarik perhatian saya dan saya pikir tidak ada salahnya belajar Bahasa Inggris dengan menggunakan materi berbasis multibudaya Indonesia.

Saran saya agar persaudaraan dan persatuan dalam kehidupan multibudaya Indonesia selalu terjaga yaitu mengenalkan pada tiap-tiap orang betapa beragam dan uniknya budaya yang ada di Indonesia serta pentingnya menumbuhkan toleransi terhadap berbagai perbedaan yang ada. Mengadakan kegiatan berkaitan tentang budaya di lingkungan masyarakat untuk menarik minat masyarakat terhadap kegiatan kebudayaan juga sangat penting agar budaya-budaya yang ada tetap lestari hingga generasi berikutnya dapat meneruskan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun