"Ayah ... Ayah ... Ayah," teriak Arsyi dengan jelas ketika melihat pakliknya.
Seluruh keluarga besar yang sedang datang di Ngawi, langsung tertawa, "Sekarang Ayahnya banyak. Mau pilih yang mana? Ayah Kadim, Ayah Badi', Ayah Senu, Ayah Iwan, atau Ayah yang mana?" celetuk Budhe Rini.
"Iya, sekarang Ayahnya banyak, pilih saja," celetuk Mbah Iput.
Arsyi yang seakan tahu dibicarakan melihat ke sekeliling. Paklik Tato menghampiri Arsyi kemudian menggendong.
Bapaknya Arsyi memang sudah pergi. Ia tidak memenuhi janjinya untuk mendidik, membesarkan, dan menyayangi Arsyi seperti dulu. Tapi, sekarang Arsyi bertemu banyak dengan saudara-saudaranya. Arsyi mendapatkan banyak cinta.
Allah, tolong beri kesempatan kepada Arsyi merasakan kasih sayang dari kedua orangtuanya. Itu doa Ibu selalu. Selama Allah belum mengabulkan, Ibu akan belajar bersabar untuk menghadapi segala kesulitan dan penderitaan seorang diri. Semoga Allah memberi Ibu petunjuk dan pertolongan dalam membesarkan Arsyi. Allah memberi Ibu pertolongan sehingga bisa memberikan kehidupan yang layak untuk Arsyi. Maafkan Ibu ya, Sayang. Ibu masih terlalu bersedih sehingga belum maksimal bekerja dan membesarkanmu dengan baik.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI