Mohon tunggu...
Nurdin Sumanjaya
Nurdin Sumanjaya Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Ada saatnya menyerahkan keadilan pada semesta. Ada saatnya menyerahkan keadilan pada tangan kita sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Es Jadul Kotagede

8 Juni 2013   15:44 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:21 416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai sebuah kota tua, Kotagede bukan hanya memiliki banyak bangunan jaman doeloe melainkan juga sebuah warung es yang mungkin tertua di Yogyakarta. Perabotannya yang antik dan menu-menunya yang nyentrik membuat warung ini tetap lestari. Terletak sekitar 10 meter dari Masjid Mataram Kota Gede, warung yang didirikan sejak tahun 1957 memberikan suasana tempoe doeloe dan kuliner yang membuat pengunjungnya setia untuk terus jajan di sini. Ketika anda memasuki tempat makan tersebut anda akan disapa dengan ramah, dengan sebuah kata “Monggo” yang berartikan “Selamat Datang”. Tata ruang di warung ini sangat mengingatkan pada tempo dulu . Dingklik dan lincak, meja kayu besar, toples-toples jadul, lukisan di dinding, aksara jawa di sablak yang bergantungan, serta jajaran botol Sar Saparila yang menjadi pemisah antara dapur dan tempat makan membuat warung ini terasa sangat antik. Menu yangdigemari oleh sebagian pengunjung lama dari warun Es Sidosemi ini adalah Es Kacang ijo dan Es campur. Es yang terdiri dari campuran kacang ijo, ketan putih, santan, dengan siraman gula jawa memberikan rasa khusus. Ada pula es campur yang terdiri dari buah-buahan dan tape. Es campur ini dibagi menjadi dua varian, es buah dan es coklat. Es buah yang merupakan campuran dari nangka, nanas, camcau, kolang-kaling, cendol, dan tape yang ditambahi es serut dengan siraman sirup merah menjadikan rasa es ini lekat dengan kesegaran buah-buahan. Sedangkan es coklat, sedikit sama dengan isian es buah, tapi yang membuatnya sangat khas adalah rasa tape yang menggelitik tenggorokan. Ditempat tersebut terdapat  deretan botol sarasaparila jadul yang menjadikan sekat antara dapur dan tempat makan, disana kita bisa melihat (cucu Mbah Mul) meracik minuman dan membuat es dengan mesin serut. . Mas Agung yang sibuk membuat bakso pun bisa dilihat. Selain Es yang khas, di warung Sido Semi juga terdapat bakso yang khas. Berisikan empal daging, daging bakso, dan khasnya lagi ada irisan tomatnya, yang lezat tersebut Untuk harga , jangan khawatir. Di Warung Sidosemi ini cukuplah terjangkau, kurang lebih 10.000 rupiah anda sudah bisa mendapatkan minuman dan makanan yang khas dari tempat tersebut. Tempat tersebut sangat cocok untuk menikmati suasana tempo dulu. Dan jangan lupa, ada yang unik lagi dari warung ini. Yaitu pada hari Selasa toko ini tutup. Jam Buka: pukul 10.00 - 18.00 WIB, hari Selasa tutup Ini sebagian foto dari tempat tersebut : tampak depan warung terseubt seperti gambar diatas. Ini sebagian makanan dan minuman Sidosemi : Dan ini sarsaparilla dengan botol yang jadul dan rasa yang khas dari sarsaparila tersebut : Ini menunya : Tempat dapur dan suasana tempat makan : Demikian artikel ini yang dibuat oleh Nurdin Sumanjaya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun