Profesionalisme guru di era digital saat ini menghadapi tantangan dan peluang baru dengan munculnya kecerdasan buatan (AI). Guru tidak lagi sekadar pemberi informasi, melainkan fasilitator pembelajaran yang mampu mengintegrasikan teknologi canggih ke dalam proses pendidikan. Mereka dituntut untuk mengembangkan keterampilan digital, memahami potensi AI, dan memanfaatkannya sebagai alat bantu yang dapat memperkaya pengalaman belajar peserta didik.
Dalam konteks profesionalisme, guru perlu mengambil peran aktif dalam mengarahkan penggunaan AI secara etis dan konstruktif. Hal ini berarti mampu memilih dan menggunakan alat AI yang sesuai, mengajarkan keterampilan kritis seperti berpikir analitis, kreativitas, dan kemampuan mengevaluasi informasi yang dihasilkan oleh sistem AI. Guru professional tidak hanya mengadopsi teknologi, tetapi juga mengajarkan peserta didik untuk menjadi pengguna cerdas dan bertanggung jawab dari teknologi canggih ini.
Transformasi profesionalisme guru dengan AI juga mencakup pengembangan berkelanjutan dan adaptabilitas. Mereka harus secara terus-menerus memperbarui pengetahuan tentang teknologi terbaru, mengikuti pelatihan, dan berbagi praktik terbaik dalam mengintegrasikan AI ke dalam kurikulum. Peran guru menjadi semakin penting dalam membimbing peserta didik untuk memahami potensi dan keterbatasan AI, mendorong kreativitas manusia, dan mempersiapkan generasi mendatang untuk menghadapi dunia yang semakin digital dan kompleks.
by Nurdin Ighort
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H