Rezim Zionis Israel sedang dilanda krisis kepercayaan besar diantara sesama anggota partai politik ekstrimis sayap kanan di Parlemen Zionis Israel(Knesset)terjadi pertikaian serius menyusul skandal kebocoran dokumen rahasia yang menggoyahkan kekuasaan kabinet perang pimpinan PM.Benyamin Netanyahu.Terkait  skandal kebocoran dokumen rahasia tersebut yang diduga kuat dilakukan oleh ajudan PM.Benyamin Netanyahu sendiri menyebabkan Eliezer  Feldstein ditangkap oleh kepolisian.
PM.Benyamin Netanyahu bertindak cepat yang segera menelpon Menteri pertahanan(Menhan)Yoav Gallant selama 3 menit saja pemimpin parai ekstrimis sayap kanan Likud itu memecat Jenderal Yoav Gallant,sebagaimana dilaporkan oleh Channel 12 Rabu  6 November 2024 yang dikutip jaringan TV satelit Aljazira.Dalam pembicaraan telepon tersebut,PM.Benyamin Netanyahu mengatakan bahwa posisi yang ditinggalkan oleh Yoav Gallant digantikan oleh Menteri Luar negeri(Menlu)Yesrael Katz sebagai menteri pertahanan  Zionis israel.
Langkah-langkah yang diambil oleh PM.Benyamin Netanyahu dengan memecat Yoav Gallant dari kursi menteri pertahanan disaat -saat ancaman serangan balasan  Republik Islam Iran semakin nyata itu dianggap sebagai suatu tindakan kegilaan ,ujar Menteri Luar Negeri (Menlu)AS Anthony Blinken.Sementara penasehat Gedung Putih,Jake Sullivan menanggapi hal itu dengan mengatakan bahwa hubungan baik selama ini yang terjalin  dengan AS saat Yoav Gallant menjabat menteri pertahanan Zionis israel tentu saja tidak lagi sama ,karenanya rezim Zionis israel berada dalam bahaya yang sangat serius .
Berbagai media Zionis israel menanggapi serius terhadap pemecatan Menhan Yoav Gallant dalam masa perang yang masih berkecamuk diberbagai fron melawan serangan dari berbagai kelompok perlawanan proksi Republik islam Iran,seperti Hizbullah(Libanon),Houthi (Yaman),kelompok-kelompok perlawanan lainnya di Suriah dan Iraq.Apalagi saat Zionis Israel sekarang sedang terancam serangan balasan dari Republik Islam Iran yang kemungkinan lebih besar dari sebelumnya,seperti dikatakan oleh Pemimpin IRGC Jenderal Hossein Salami .
Menurut Channet 12 bahwa sebenarnya PM.Benyamin Netanyahu sejak  dua tahun lalu hendak memecat Yoav Gallant ,namun warga Zionis israel melancarkan protes keras dengan ratusan ribu turun kejalan di Ayolan Tel Aviv sehingga pemecatan tersebut dicabut. PM.Benyamin Netanyahu juga berencanakan hendak memecat Kepala staff angkatan darat IDF,Haezi Halevi sebagai  fakta bahwa di kabinet perang Zionis israel sekarang sedang berada dalam keadaan tidak baik-baik saja,bahkan terjadi perikaian serius antara sesama anggota kabinet perang pimpinan PM.Benyamin Netanyahu.
Ketua Partai Yisrael Berteinu,Avigdor Liberman mengatakan bahwa kalau menteri pertahanan Yoav Gallant dalam kondisional perang saja bisa dipecata maka hal serupa juga bisa dilaakukan terhadap PM.Benyamin Netanyahu,ujarnya ke Yedioth Ahronoth.Bahkan lebih keras lagi disuarakan oleh"Israel Broadcasting Corporation"dalam siarannya menyerukan warga Zionis israel segera turun kejalan untuk memprotes tindakan PM.Benyamin Netanyahu.Kepala Partai Demokrat Zionis israel,Yeir Golan juga menyerukan demontrasi besar-besaran terkait pemecatan Menhan Yoav Gallant tersebut,yang dilansir Yedioth Ahronoth Rabu 6 November 2024.Menteri Pertahanan Zionis israel(Menhan),Yoav Gallant dikorkankan oleh PM.Benyamin Netanyahu diatas altar undang-undang pembebasan wajib militer,ujar Yeir Golan kepada Haaretz Rabu 6 November 2024.
Sementara ketua partai ekstrimis sayap kanan Oztma,Itaman Ben Gvir yang juga menjabat sebagai menteri keamanan dalam kabinet peranag Zionis israel mengucapkan selamat kepada PM.Benyamin Netanyahu atas pemecatannya terhadap Menhan Yoav Gallat yang kemudian posisinya diisi oleh Menlu  Yesrael Katz yang kini merangkap sebagai menlu dan juga Menhan Zionis Israel.Senada dengan itu Ketua Partai religius Zionis israel,Bezalel Stomich yang juga menjabat sebagai menteri keuangan dalam kabinet perang Zionis israel mengucapkan selamat kepada langkah-langkah yang diambil PM.Benyamin Netanyahu,karena menurutnya kemenangan bisa  tercapai jika tanpa Yoav Gallant dan pengikutnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H