Sudah satu tahun Zionis israel melancarkan genosida terhadap bangsa Palestina yang menewaskan 42000 warga sipil Palestina,176 jurnalis ,222 staff UNRWA dan melukai lebih 97000 warga sipil lainnya di jalur Gaza yang sebagian besarnya terdiri dari wanita dan anak-anak.Sementara warga sipil Palestina lainnya di daerah pendudukan tebing barat sejauh ini sudah 767 orang tewas dan ratusan lainnya menderita luka-luka,serta lebih 11000 warga Palestina ditangkap oleh Zionis israel.Kemudian di Libanon warga sipilnya tewas lebih 2011 orabng dan 9500 laian menderita luka-luka oleh serangan brutal rezim Zionis Israel.Korban-korban waarga sipil wanita dan anak-anak terus bertambah karena pemboman Zionis israel yang semakin sistematis  massiv menyebabkan 1,2 juta warga Libanon terpaksa mengungsi kedaerah yang dianggapnya lebih aman temasuk ke negara tetangga Suriah dan Turkiye.
Berbagai seruan gencatan senjata oleh komunitas internasional ditolak oleh rezim Zionis israel pimpinan Benyamin Netanyahu,bahkan berbagai keputusan Mahkamah Hukum internasional ICJ-ICC juga dimentahkan dengan tegas oleh kabinet perang rezim Zionis Israel yang didominasi oleh partai-partai ekstrimis sayap kanan seperti Likud pimpinan Benyamin Netanyahu,Otzma pimpinan Itamar Ben Gvir dan Bezalel Stonich dari partai Religius yahudi.Namun demikian AS dan sekutunya masih terus mendukung rezim Zionis israel dengan memasok persenjatannya kepada rezim penjajah Palestina tersebut,dengan menganggap bahwa Zionis Israel berhak untuk membela diri dari perlawanan pejuang kemerdekaan Palestina,padahal sesuai fakta sejarah justru bangsa palestina yang berhak membela dirinya dari penjajahan Zionis israel.Karenanya perlawanan bangsa Palestina untuk mengusir Zionis Israel dari tanah tumpah darahnya untuk merebut kemerdekaannya dari penjajahan Zionis Israel .
Republik Islam Iran,Turkiye menyerukan negara-negara muslim bersatu melawan rezim Zionis israel,akan tetapi seruan tersebut masih sulit terealisasikan karena kebanyakannya para elite rezim-rezim muslim yang memang masih tergantung berbgai aspeknya kepada negara-negara sekutu Zionis israel.Kalau seruan ajakan bersatu untuk melawan rezim Zionis israel selalu ditanggapinya dengan narasi bahwa genosida yang dilancarkan rezim Zionis israel tersebut hanya dalam konteks kepentingan politik tidak terkait dengan masalah keagamaan.Padahal Zionis israel dalam melancarkan berbagai kejahatan perang terhadap hukum humaniter internasional yang sudah meampaui genosida terhadap Palestina dan kini Libanon itu dilandasi "Doktrin Keagamaan Yahudi"yang berdasarkan kitab Talmud buatan para Rabbi Yahudi dahulu.
Zionis israel dengan doktrin keagamaannya menganggap genosida terhadap bangsa Palestina ,Libanon dan warga non Yahudi lainnya sesuai dengan ajaran agama Yahudi ,yang kononnya berdasarkan kitab suci Taorat  yang diturunkan kepada Nabi MUsa AS.Zionis israel menganggap dirinya"bangsa Pilihan"yang wilayah terbentang dari Lembah Sungai Eufrat(Iraq)sampai ke Lembah Sungai NIl(Mesir) sebagai tanah yang dijanjikan Tuhan.Berlandaskan  anggapan tersebut Theodore Herzel mendirikan Zionis yang menciptakan butir-butir mengerikan dalam"The Protocol Of Basel".Kemudian Inggris memberikan permadanai merah bagi Zionis israel untuk mendirikan negara Zionis di Palestina dengan Declaration Of Balfour berskongkol dengan Pangeran Faisal -Caem Weizman bagi pembentukan kerajaan Saudi Arabia.Wilayah-wilayah tersebut diambil alih dari Turki Ottoman pasca berakhir perang dunia kesatu.
Dalam sebuah artikel di Aljazira Net yang berjudul"Al Masih Sayakhlifu Netanyahu"yang ditulis oleh Muhammad Izzat bahwa  menekankan doktrin  agama yang melandasi aksi-aksi genosida kabinet perang Zionis israel.Terkait hal itu THe Yerusalem Post menulis bahwa Libanon termasuk dalam tanah yang dijanjikan Tuhan kepada Yahudi sebagai bangsa pilihan,libanon dianaggapnya sebagai bagian dari Konsep" Israel raya"wilayah yang terbentang dari lembah sungai Eufrat(Iraq) sampai Sungai Nil (Mesir) yang  merupakan tanah yang dijanjikan Tuhankepada Yahudi.Padahal anggapan Yahudi itu semua bohong belaka,karena semua ayat-ayat yang menganggap tanah dari lembah Sungai Eufrat Iraq hingga lembah sungai nil Mesir sebagia tanah yang dijanjikan oleh Tuhan untuk Yahudi tersebut hanya hasil  tulisan rekayasa para pendeta yahudi sendiri(Strategi Politik Zionis,Menodai Kitab Suci menjajah Palestina).Para pendeta agama yahudi itu sengaja mengubah ayat-ayat kitab suci untuk kepentingan politik mereka untuk menguasai semua wilayah dari Iraq  sampai Mesir termasuk Palestina,Libanon dan negara-negara  Arab lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H