Mohon tunggu...
Nurdin
Nurdin Mohon Tunggu... Guru - Guru Sejarah

sebagai guru sejarah dan sosiologi di SMA di kota Bandung tentu saja perlu berwawasan luas,karenanya saya selalu suka membaca dan menulis untuk memperluas wawasan yang masih sempit ini.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Karena Tekanan Demokrat, Presiden AS Joe Biden Mundur Dari Pilpres

22 Juli 2024   08:40 Diperbarui: 22 Juli 2024   08:44 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karena berbagai desakan elite poitik dari partai Demokrat ditambah faktor kesehatannya,akhirnya Presiden AS Joe Biden mundur sebagai kandidat Demokrat pada pemilu pilpres 5 November 2024 mendatang dan ia hanya melanjutkan pemerintahan disisa -sisa jabatannya sampai pelantikan presiden baru AS hasil pilpres 5 November 2024 .

Presiden AS Joe Biden pada hari minggu 21 Juli 2024  mengumumkan secara resmi mundur dari pencalonannya sebagai kandidat demokrat di pilpres  tersebut ,dan Joe Biden mendorong penuh Wakil Presiden Kamala Haris menjadi kandidat pilpres dari Demokrat sebagai penggantinya yang bersaing melawan kandidat dari partai Republik ,Donald Trump.

Krisis politik intern partai Demokrat relatif berakhir ,namun sekarang diperkirakan bahwa Wakil Presiden AS  Kamala Harris akan menghadapi saingan berat dari Donal Trump kandidfar pilpres dari paartai Republik.Karena Kamaala Haris yang berdarah India dan Jamaika itu tidak sepopuler Hillary Clinton mantan menteri luar negeri AS yang kalah dalam pilpres saat melawan Donald Trump sebelumnya.Berdasarkan persepsi para pengamat pilpres yang diadakan pada 5 November 2024 relatif lebih mudah dimenangi oleh Donald Trump.

Meskipun Amerika Serikat(AS)negara demokrasi namun belum sepenuhnya menginginkan seorang Presidenya berasal dari wanita keturunan emigran .Ketika Hillary Clinton melawan Donald Trump sebelumnya juga masalah gender dipermasalahkan oleh warga negara adi daya tersebut,apalagi Kamala Haris seorang wanita keturunan emigran berdarah India dan Jamaika tentu lebih sulit lagi diterima oleh warga negara adidaya tersebut.

Terkait hal itu rasanya sulit  bagi Kamala haris untuk mengalahkan Donald Trump,tetapi kendati demikian jika  ada perubahan sikap warga AS sebagai negara demokrasi boleh jadi negara adi daya itu akan diperintahi oleh seorang wanita keturunan emigran sebagai penerus buat pertama kalinya dalam sejarah negara Paman Sam tersebut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun