Rezim Zionis Israel yang didominasi oleh berbagai partai ekstrimis sayap kanan kini sedang diterjang badai kriris kepercayaan dari warganya sendiri ,karena warga Zionis israel tidak mempercayai kemampuan pemerintah dalam melindungi menjamin keamanan mereka dari ancaman para pejuang kemerdekaan Palestina,Hizbullah dan kelompok lainnya yang menyerang Tel Aviv selama PM. Benyamin Netanyahu melancarkan genosidanya di jalur Gaza dan tepi barat palestina.Ketidak percayaan tersebut menyebabkan warga Zionis israel akan  bereksodus keluar negeri jika diberi kesempatan .
Dalam sebuah  survei terbaru diketahui,bahwa seperempat warga Yahudi Israel dan separoh warga Arab Israel akan meninggalkan negara Zionis Israel jika diberi kesempatan.Dalam laporan The Jeruzalem Post Rabu 17 Juli 2024 disebutkan bahwa satu dari empat warga Yahudi Israel dan empat dari sepuluh warga Arab Israel akan berimigrasi jika memang rezim Zionis Israel mengijinkannya.
Dalam sebuah laporan baru yang dikeluarkan oleh Institute Kebijakan Rakyat Yahudi (JPPI)Rabu,17 Juli 2024 menyoroti tren sentimen emigrasi yang signifikan diberbagai kalangan warga negara Zionis israel tersebut.Menurut indeks masyarakat Zionis israel  Juli 2024 ,bahwa 25 persen warga Yahudi Israel dan 40 persen warga Arab Israel akan segera meninggalkan rejim Zionis israel jika diberikan kesempatan.Namun rejim Zionis israel tentu tidak akan membiarkan warganya bereksodus keluar negeri karena bisa menambah parahnya  krisis politik ekonomi yang memang saat ini sudah parah yang bisa menambah goncangnya rejim Zionis israel .
Survei itu juga mengungkapkan pula,bahwa 27 persen warga Zionis israel penjajah Palestina itu masih mempercayai kepemimpinan PM.Benyamin Netanyahu dan 20 persen lainnya masih tetap percaya kepada emerintah Zionis israel.Sementara dalam isu yang saat ini terus berkembang  seperti bola es terkait kewajiban militer  terhadap pemuda ortodok Haredi mulanya 63 persen mendukung aturan wajib militer yang disahkan oleh Mahkamah Agung Zionis israel,namun belakangan disebutkan hanya 12 persen yang mendapat dukungan dari kelompok ultra Ortodok.Berdasarkan hasil survei tersebut dapat disimpulkan bahwa saat ini rezim Zionis Israel sedang menghadapi badai krisis kepercayaan terhadap pemerintah yang memicu terjadinya perpecahan diberbagai kalangan komponen warga negara Zionis israel.
Dalam hal ini Ketua Institute Kebijakan Raakyat Yahudi (JPPI),Profesor Yededia mengatakan krisis yang mendalam sedang melanda Zionis Israel antara  rakyat dengan pemimpin keamanan .Krisis yang menimpa Zionis israel saat ini tidak hanya yang berasal dari luar berupa tekanan komnitas internasional agar Tel Aviv menghentikan genosidanaya di jalur Gaza dan tepi barat Palestina,akan tetapi juga perpecahan semakin dalam terjadi didalam negerinya sendiri.Rakyat negara Zionis Israel sudah tidak mempercayai lagi rejim yang dipimpin  oleh PM.Benyamin Netanyahu ,dan warga Arab Israel maupun warga Yahudi Israel siap berimigrasi keluar  negeri secara massal jika waktunya sudah tiba.Kalau hal itu terjadi,maka tamatlah riwayat kabinet perang pimpinan Benyamin Netanyahu itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H