Mohon tunggu...
Nurdin
Nurdin Mohon Tunggu... Guru - Guru Sejarah

sebagai guru sejarah dan sosiologi di SMA di kota Bandung tentu saja perlu berwawasan luas,karenanya saya selalu suka membaca dan menulis untuk memperluas wawasan yang masih sempit ini.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Zionis Israel Menolak Solusi Dua Negara, Menentang Tuntutan Komunitas Internasional

18 Juli 2024   17:38 Diperbarui: 18 Juli 2024   18:36 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Karena Amerika Serikat(AS)terlalu memanjakan Zionis israel menyebabkan negara"piaraannya"semakin berani menentang berbagai keputusan ICJ-ICC melawan tuntutan komunitas internasional.Rezim Zionis Israel secara terstruktur sistematis massif mengubah geografi Palestina .Berbagai  langkah-langkah administrasi dan hukum Zionis israel terus mengubah geografi tepi barat dan wilayah Palestina lainnya sejak negara Zionis Israel didirikan dengan mengintimidasi ,meneror dan membantai warga sipil Palestina.

Hal  itu dilakukan secara terstruktur sistematis  massif saampai sekarang.Berbagaai wilayah palestina yang dijajahnya tersebut dijadikan berbagai pemukiman Yahudi dengan bantuan dana dari Gedung Putih dan sekutu Zionis israel lainnya.Tiap hari Zionis israel mengerahkan buldozernya untuk merobohkan kediaman warga Palestina  

Sekjen PBB,Antonio Gueteres mengatakan sebagaimana dibacakan oleh  Kepala Staffnya Commenay Rattay falam pertemuan DK-PBB (Rabu 17 Juli 2024),bahwa langkah-langkah administrasi dan hukum Zionis Israel mengubah geografi tepi barat Perkembangan terkini semakin mempertaruhkan prospek solusi dua negara,kata Sekjen PBB Antonio Gueteres yang dikutip laman Aljazira kamis 18 Juli 2024. Tidak lama kemudian apa yang dikatakan Sekjen PBB itu terbukti ,karena Kamis malam resolusi dua negara ditolak oleh Parlemen Zionis israel (Knesset)yang didominasi oleh partai koalisi ekstrimis sayap kanan pimpinan PM.Benyamin Netanyahu.

Terkait hal harian terkemuka Zionis israel,The Times of Israel melaporkan bahwa Sidang pleno yang disponsori bersama oleh partai-partai koalisi yang dipimpin oleh PM. Benyamin Netanyahu yang didukung pula oleh partai ekstrimis sayap kanan lainnya yang dimotori oleh Itamar Ben Gvir,Bezalel Stomich dengan tegas menolak solusi dua negara.

Bahkan partai oposisipun mendukung resolusi penolakan solusi dua negara tersebut,yang disuarakan oleh partai persatuan nasional yang berhaluan tengah dimana Benny Gantz yang mundur dari kabinet perang Zionis israel beberapa waktu yang lalu ikut mendukung resolusi penolakan solusi dua negara itu

Hanya Yesh Afid dari partai kiri tengah yang menolak resolusi prakarsai Benyamin Netanyahu dan ia meninggalkan sidang sebagai protes terhadap penolakan solusi dua negara yang didukung AS dan komunitas internasional.Yair Lafid pemimpin oposisi lainnya juga mendukung solusi dua negara,sementara salah seorang anggota partai Buruh Raam dan Hadash-Taal mendukung resolusi yang disponsori partai-partai ekstrimis sayap kanan yang mendominasi Knesset Zionis Israel.

Inisiatif tersebut sengaja dipercepat menjelang pilpres AS yang diperkirakan akan dimeangi Partai republik yang mengusung Donald Trump sebagai kandidat pilpres di pemilu AS 5 November 2024 mendatang.Sementara Presiden AS Joe Biden sedang berada dititik nadir dipercaturan politik negara adi daya itu ,malahan sejumlah elite politik Demokrat menghendaki Joe Biden mundur dari pencalaonannya di pemilu pilpres mendatang.PM.Benyamin Netanyahu memamfaatkan masa transisi itu,dimana Joe Biden yang diperkirakan akan mudah dikalahkan oleh Donald Trump sehingga apapun langkah-langkah yang diambil oleh Zionis Israel tidak beresiko apapun selain kecaman komunitas internasional yang tidak menciutkan hati Tel Aviv karena betapaun kerasnya kutukan kecaman sudah terbiasa bagi negara Zionis israel tersebut.Masihkah komunitas internasioal membiarkan  berbagai institusi lembaga hukum internasional diinjak-injak oleh negara"piaraan"Amerika Serikat tersebut ? kita lihat dan tunggu saja tindakan selanjutnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun