Mohon tunggu...
Nurdin
Nurdin Mohon Tunggu... Guru - Guru Sejarah

sebagai guru sejarah dan sosiologi di SMA di kota Bandung tentu saja perlu berwawasan luas,karenanya saya selalu suka membaca dan menulis untuk memperluas wawasan yang masih sempit ini.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Piramid Bergetar Sungai Nil Bergelora, Puluhan Ribu pro Mursi Lanjutkan Aksi di Mesir

3 Agustus 2013   21:00 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:39 624
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1375535750505381601

Gambar:Reuters Sebagaimana telah disampaikan dalam berbagai aksi damai yang dilancarkan oleh  Ikhwaanul Muslimin bahwa  mereka akan terus melakukan aksi damainya di Mesir sampai Presiden terguling Muhammad Mursi dikembalikan kepada kekuasaannya semula,karena itulah  pemerintahan yang legal hasil pemilu tahun 2011.Karena junta militer  belum menaggapinya,sehingga hari Jum'at malam 2 Agustus 2013  puluhan ribu pendukung Presiden terguling Muhammad Mursi berunjuk rasa diseluruh  Cairo,ibukota Mesir. Meskipun rejim semntara pimpinan  Adly Mansour mengumumkan  lewat jaringan TV nasional akan menindak keras  setiap aksi itu,tetapi puluan ribu pendukung Mursi  melawan perintah dengan melakukan aksi duduk di depan mesjid Rabaa Al Adawiyah,Nastr City Cairo.Menurut laporan Voa Sabtu 3 Agustus 2013 salah seorang pimpinan dari kubu Islams nebegaskan bahwa mereka akan berjunag sampai mati untuk mempertahankan wibaya kedaulatan Mesir dengan memulihkan kembali kekuasaan Muhammad Mursi yang di gulingkan oleh Junta Militer pimpinan Jenderal Abdul Fattah El Sisi Rabu 3 Juli 2013. Puluhan ribu  para pendukung  Presiden terguling Muhammad Mursi menuding Jenderal Aldul Fattah El Sisi sebagai"perampok"kekuasaan Presiden Muhammad Mursi,karenanya rejim transisi yang diangkat oleh junta militer juga ilegal bukan hasil pemilu.Oleh sebab itu para pendukung presiden terguling  Muhammad Mursi  terus melancarkan  aksi damainya sampai rejim ilegal itu menyerahkan kembali kekuasaannya kepada Mursi sebagai Presiden Mesir hasil pemilu tahun 2011 lalu. Presidsen  Barak Obama telah mengutus utusannya ke Cairo,untuk mendesak rejim sementara supaya  secera menuyerahkan kekuasaannya secara demokrasi kepada sipil.Dan utusan AS kali ini adalah Menlu John Kerry untuk melan jutkan agenda yang dibahas Wakil Menlu William Burn bersama  Adly Mansou minggu lalu.Kunjungan Menlu AS John Kerry tersebut seteklah menegaskan keberfihakannya kepada junta Militer,bahwa  apa yang dilakukan Jenderal Abdel Fattah El Sisi  bukan kudeta  akan tetapi sebagai upaya pemulihan  demokrasi tuntutan jutaan rakyat Mesir. Keberfihakan AS kepada Junta militer dan  oposisi yang liberalis sekuler itu sudah diperkirakan sebelumnya,sehingga Washington sejauh ini belum pernah menemui para elite Ikhwanul Muslimin . Sementara  Kepala Urusan Luar Negeri EU Catherina Ashton  sudah menemui presiden terguling Muhammad Mursi di lokasi yang dirahasiakan,sehingga kemungkinan besar EU akan menjadi penengah dalam mengentaskan  krisis politik Mesir bweresama  AS.Semoga saja upaya yang positif itu akan berdampak posisitif pula bagi kawasan itu.Agak aneh juga  jika belum terdengar suara dari negara-negara OIC terkait masalah Mesir tersebut. Ada apa dengan negara-negara OIC  itu ? bahkan beberapa negara  anggota OIC memperlihatkan keberpihakannya ke  kubu junta dan oposisi   seperti Arab Saudi,Kuweit,Bahrain dan Qatar . Sedangkan Tirki,Republik  islam Iran mendukung Mursi.lalu Indonesia yang kononnya mayoritas muslim terbesar dunia dan terikat emosional Historia dengan Mesir belum kelihatan langkah-langkah kongkritnya . Padahal Mesir salah satu  negara  yang  pertama  mengakui  kemerdekaan Indonesia ,serta Mesir-Indonesia juga  perintis GNB ,pendukung utama Konferensi Asia Afrika di bandung tahun 1955  tersbut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun