Islam menyebar melalui dua cara utama yaitu dakwaah dan penaklukan wilayah. Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya menyebarkan ajaran islam dengan berdakwah secara damai, mengajak masyarakat untuk memeluk agama islam tanpa paksaan. Di sisi lain, penalkukan wilayah-wilayahh baru dilakukan untuk meemperluas kekuasaan politik dan wilayah kekhalifahan islam. Seiring waktu, penyebaran islam juga terjadi melalui jalur perdagangan dan perkinan. Para pedagamg muslim yang berdagang ke berbagai wilayah tiddak hanya memperjual belikan barang dagangan, tetapi juga menyebarkan ajaran islam kepada masyaarakat setempat dengan berdakwah. Selain itu, perkawinan antara muslim ddan non-muslim turut berperan dalam penyebaran islam secara alami.Â
 Faktor yang mendukung penyebaran islam lainnya adalah keberhasilan peradaban islm dalam mencapi kemajuan diberbagai bidang seperti ilmu pengetahuan, seni, arsitektur, dan sistem pemerintahan. Kejayaan peradaban islam pada masa keemasan menarik minat masyarakat non muslim untuk mempelajari dan memeluk agama islam. Penyebara agama islam terus berlanjut, tetapi pasti terdapat tantangan dalam hal ini seperti ada saja kebencian seseorang terhadap islam yang disebut ismophobia bagi kalangan orang yang tidak menyukai dengan islam dan dijadikan sebagai ketakutan maupun kebencian.
 Islamophobia adalah isu yang memang seolah menjadi bagian dari darah daging kehidupan umat, bahkan seolah sesuatu yang telah "destined" oleh keputusan sepihak. Sehingga kerap kali menyikapinya menjadi seolah menyikapi peristiwa hidup yang lumrah.
 Pada perkembangan terorisme muncul kecenderungan baru dengan melibatkan unsuur keluarga batih atau inti. Berdasarkan kasus tersebut orang beranggap bahwa islam sebagai seorang teroris karena kasus tersebut pelaku sebagai penganut agama, padahal orang tersebut sebagai penganut islam radikal. Hal ini sebagai faktr pendorong untuk mencari upaya dalam mengatasi ketakutan dan prasangka umat beragama ataupun non-muslim terhadap islmophobia. Berdasarkan opini publik bahwa menggambarkan islam dan ajarannya adalah dalang terorisme dunia.Â
 Islamophobia ini sudah menyebar dimana-dimana yang memunculkan ketakutan, kecemasan, kekhawatiran, dan rasa tidak aman muncul karena pandangan terhadap islam yang tidak sesuai dengan esensi sejatinya. Islam adalah agama yang esensi sosial yang tinggi. Islam menjunjung tinggi nilai-nilai sosial masyarakat, pendidikan karakter, hukum, dan aspek-aspek lainnya. Dalam hal ini kita bisa membantah bahwa islam itu bukan lah penyebar teroris maupun terooris itu sendiri, tetapi hanya oknum yang ingin berniat buruk terhaadap agama islam.
  Terdapat beberapa tips untuk menyikapi islamophobia yaitu
 Pertama, jadikan allah sebagai pegangan. Kerap kali kita menyaksikan orang-orang mengaku memperjuangkan islam dan kebenaran, tapi pada dirinya sendiri, islam dan kebenaran itu dipegangi setengah hati. Mengaku memperjuangkan agama allah, tapi allah dan agamanya sekaddar hiasan dan slogan murah.
 Kedua, pemahaman agama yang solid. Keadaann ini juga biasanya berakibat fatal. Reaksi terhadap masalah yang dihadapi, menjadi labil dan sering dilandasi emosi yang mengesampingkan rasioonalistas. Akibatnya orang lain menuduh islam sebgai agam yag emosional dan amarah.
 Ketiga, jadikan rasullah sebgai role model. Dalam segala perilakunya, muslim harusnya menjadkan rasullah SAW sebgai role model atau contoh tauladan. Beliau mengedepankan hati dan akal sehat. Beliau santun dalam kata dan karakter.Â
 Fenomena islamophobia dapat disikap sebagai wuud yang natural dari proses prasangka dalam sebuaah komunitas masyarakat, namun beberapa hal perlu ditindaklanjuti agar prasangka antar eklompok tersebut tidak makin meruncing dan menimbulkan konflik sosial yang berkepanjangan serta merugikan bagi suatu komunitas masyrakat. Pemahaman yang benar dan positif, keterbukaan pandangan serta kejernihan sikap hisup dan kulitas mental dalam menerima keberadaan elompok lain akan membantu masing-masing kelompok dalam komunitas yang lebih bermanfaat bagi masyarakat luas.Â
 Islam datang dengan membawa kedamaaian , keadilan dan penegakan aturan yang diharapkan akan membawa kedalam tatanan masyarakat yang lebih baik. Islam mengajarkan kedamaian kepada semua golongan, kecuali kepada fihak yang mengganggu dan menghalangi umat islamm untuk melaksanakan aturan-aturan islam.Â
 Pandangan yang terbuka terhaddap islam perlu dibangun dan pandangan yang tertutup perlu diminimalisir, tentu saja hal ini tidak semudah membalikkan telapak tangan bila pandangan yang tertutup telah di internalisasi oleh sebagai anggota masyarakat.
 Terdapat beberapa cara menghilangkan klaim islamophobia yaitu:
Pertama,Tidak berlebihan atau tasawuf, hal ini kita tidak boleh menyamaratakan seluruh non-muslim sebagai islmphobia karena itu hanya dilakukan oleh sebagian kecil orang, Bukan seluruh kelompok atau agama tertentu. Kita hanya perlu menyajikan fakta dan data yang akurat tentang insiden atau kasus islamphobi, tanpa melebih-lebihkan atau menyembunyikan informasi.
Kedua,Keseimbangan atau tawazun, tawazun sebgai sikap pemahaman secara berimbaang dalam aspek duuniawi ataupn akhirat. Dalam hal ini kita harus bisa dalam menyebarluakan agama islam dengan cara yang baik. Jangan terlalu fokus pada isu islamophobia sehingga melupakan nilai-nilai positif islam secara menyeluruh.
Ketiga,Menetapkan sesuatu pada tempatnya atau i'tidal, i'tidal itu harus menempatkan sesuai tempat dan porsinya.jadi tetap pada kebenaran dan jangan jadikan seseorang yang tidak menyukai agama islam malah menjerumuskan kita kedalam hal negatif.
Keempat,Toleransi atau tasamuh. Tasamuh adalah sikap menghargai perbedaa satu sama lain. Rukun antar pemeluk agama merupakan kunci untuk menciptakan kehidupan yang rukn dan tenteram ditengah keragaman yang ada. Dengan menerapkan sikap toleransi, kita dapat mencegah timbulnya islamophobia atau rasa takut dan kebencian terhadap islam serta umat muslim. Menjalankan toleransi antar umat beragama berarti saling menghargai, menghormati dan menerima perbedaan yang ada.Â
 Hal ini bisa kita terapkan agar menghilangkan klaim islamphobia kepada orang-orang tertentu. Hal ini harus kita perjuangkan agar islam tidak dipandang sebagai agama yang mengeluarkan seorang teroris, padahal itu adalah oknum yang ingin menjerumuskan agama islam terhadap perpecahan dan inginn meruntuhkan keberagaman antar umat beragama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H