Mohon tunggu...
Nurdin Abd.Gani
Nurdin Abd.Gani Mohon Tunggu... -

Sebagai pengamat sosial

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Malaysia Ingin Klaim Tor-Tor Jadi Miliknya, Masaksih Begitu?

17 Juni 2012   18:34 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:52 1888
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Dalam bidang masak-masakan,di Malaysia terdapt juga rendang ,asam pedas  dan kue Lomang ,bolu yang juga masakan khas Minang dan Aceh.Di Malaysia juga dikenal pencak silat,karena olah raga tersebut juga merupakan tradisi bangsa Melayu,sebagaimana juga sepak takraw yang sangat terkenal di Riau,Thailand Selatan,Bugis dan sebagainya.Bangsa Melayu memang memiliki kesamaan dalam berbagai aspek sosial kehidupannya,cuma bangsa Melayu di kepulauan Indonesia melahirkan satu  bangsa ,bahasa ,dan negara Indonesia sementara di semenanjung Malaya melahirkan bahasa,bangsa dan negara Malaysia .Begitu juga di Serawak,Brunei dan sabah yang sangat erat hubungan kekerabatan mereka dengan etnis suku Melayu dan dayak di Kalimantan.

Oleh karenanya hal itu tidak perlu dipermasalahkan,apalagi sengaja dikompori demi kepentingan politik pihak-pihak tertentu yang coba mencabik-cabik hubungan kedua negara jiran itu.Memang kelompok itu sejak lama mencoba untuk memepertegang hubungan Malaysia-Indonesia,padahal jutaan TKW/TKI sekarang mencari nafkah di Malaysia.Selain itu jutaan lahan hektar kelapa sawit,pertambangan  Indonesia sudah dikuasai Malaysia,sebagaimana juga beberapa lembaga keuangan perbankan sudah merupakan miliki konglomerat negeri jiran.

Dan sekiranya hubungan Indonesia-Malaysia memburuk,hubungan diplomatik terputus ,bagaimana nasib jutaan TKI/TKW yang diusir oleh Malaysia sebagai konsekwensi pemutusan diplomatik itu ? Pemerintah Indonesia sudah jelas tidak mampu menyediakan jutaan lapangan kerja untuk menampung mereka,apalagi rejim SBY sekarang yang hanyha menambah hutangnya saja tanpa mampu mengurangi kemiskinin dan pengangguran.

Dalam konteks inilah,maka tidak perlu kebakaran jenggot sekiaranya Menteri Penerangan Malaysia,Datuk Sri Rais Yatim seakan-akan hendak  mengklaim tor-tor dan alat musik Gondang sambilan ataupun lainnya sebagai warisan Malaysia ,karena hal itu memang warisan Melayu,sebagaimana  dirilis oleh Kompas.com(Sabtu 16 Juni 20120)dari kantor berita Malaysia,Bernama kamis tanggal 14 Juni 2012 tersebut.

Kelompok nasionalis sekuler tidak perlu lgi mengarahkan Indonesia untuk berkonfrontasi kembali,biarlah kekeliruan rejim Orde lama Sukarnois dahulu tidak terulang kembali.Rejim Orde lama mendukung tokoh anti kerajaan Brunei dan Malaysia, Azhari dan mengirim sukarelawan untuk menggayang persekutuan Malaysia pimpinan Teungku Abdurrahman menyusul kekalahan Sukarno-Macapagal untuk menyatukan Malaysioa-Philipina dan Indonesia(Maphilindo)lalu mengeluarkan Indonesia dari PBB,sehingga masyarakat internasional mengucilkan Indonesia.

Seiring gencarnya konfrontasi dengan Malaysia yang dimamfaatkan oleh PKI untuk melancarkan kudeta pemberontakan G 30 September PKI tahun 1965  yang menewaskan jutaan rakyat Indonesia,yang hingga sekarang tidak ada pihak-pihak yang mempertanggungjawabkannya.Konsekuwensinya apa yang dirasakan Indonesia sampai saat ini,karena dampak dari kebijakan yang keliru tersebut.Makanya yang lalu biarkan berlalu,tidak usah dibangkit kembali.Hidupilah dengan damai dengan bertetangga yang baik,untuk meraih keuntungan bersama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun