Tim Pemngabdian jurusan Kimia, FMIPA Universitas Negeri Semarang kembali melaksanakan kegiatan pendampingan masyarakat Desa Larangankulon, Wonosobo meneruskan kegiatan pengabdian tahun 2021 yang mengusung tema kemadirian dalam sanitasi melawan COVID-19.Â
Kawasan Desa Larangankulon memiliki potensi pertanian yang menjanjikan karena merupakan daerah dengan curah hujan tinggi dan tanah yang subur. Limbah yang dihasilkan dari pertanian dan rumah tangga saat ini hanya dibuang disungai yang berapa disekitar rumah penduduk ataupun untuk makan ikan dikolam-kolam penduduk.Â
Hal ini menyebabkan penumpukan sampah yang berimbas pada pencemaran lingkungan karena munculnya bau di area pembuangan sampan disekitar rumah warga. Limbah yang dihasilkan 80% adalah limbah organic yang dapat menjadi sumber pupuk organic kaya unsur hara untuk meningkatan kesuburan tanah di lahan pertanian warga.
Warga Desa Larangankulon merasa kekurangan pengetahuan dalam pengolahan pupuk organik dengan memanfaatkan sumber bahan baku pembuatan pupuk organik.Â
Terkait hal tersebut Tim Pengabdian Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Negeri Semarang yang diketuai oleh Nur Dina Amalina, M.Sc., Apt dengan 4 orang anggota Dr. Triastuti, M.Si, Dr. Ir. Sri Wahyuni, M.Si, Â Dr. Sri Mursiti, M.Si dan Dr. Nunik, M.Si melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat pengenai Pembuatan Pupuk Organik dari limbah sampah rumah tangga.
Kegiatan ini berlangsung pada hari Sabtu (16/7) diikuti oleh 60 warga yang mewakili setiap rukun tetangga di Desa Larangan Kulon, Wonosobo.Â
Sambutan pembuakaan kegiatan oleh Ibu Lurah dan Dr. Triastuti, M.Si menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak hanya berakhir pada hari ini namun akan dilakukan monitoring lagi pada 3 bulan kedepan.Â
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas kemandirian warga dalam mengolah limbah menjadi pupuk organik.Â
Pada kegiatan ini tim pengabdian membagikan cara pengolahan sampah rumah tangga organik manjadi pupuk organik dengan metode Takakura mengunakan kompos bag dan EM4 yang disampaikan oleh Dr. Sri Mursiti, M.Si.Â
Pada kegiatan ini juga, setiap warga di bagikan masing-masing 1 kompos bag ukuran besar dan EM4 1 botol untuk dapat di olah mandiri setiap KK.
 Warga sangat antusias dengan kegiatan pembuatan pupuk organik dari limbah, salah satu warga menyatakan bahwa kegiatan ini dan pemberian kompos bag sangat membantu warga dalam menyelesaikan penumpukan sampah rumah tangga.Â
Selain itu, pada kegiatan ini juga disampaikan cara pembuatan toko online di shopee dan Tokopedia oleh Nur Dina Amalina, M.Sc., Apt guna meningkatkan perekonomian warga melalui penjualan pupuk hasil sampah organik rumah tangga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H