Mohon tunggu...
Nurdin Al Ashari
Nurdin Al Ashari Mohon Tunggu... -

mohon kritik dan sarannya ^_^

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Hanya 30 Menit

12 Juli 2015   11:50 Diperbarui: 12 Juli 2015   11:55 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Setelah itu segala sesuatunya dipersiapkan dan sang pria pun bertanggung jawab atas kelalaiannya tanpa melalui jalur hukum karena semuanya murni kecelakaan. Yang paling tertekan selain keluarga Adit adalah Cindy. Kejadian ini terjadi akibat kekasihnya berlari menyelamatan dia. Kini Cindy hanya bisa menangis, menangis, dan menangis. Banyak hal yang Ia tangisi. Shock, sedih, takut, dan merasa bersalah muncul di benaknya. Bahkan ketika proses pemakaman selesai pun Cindy masih tetap tinggal di sana beberapa saat. Hingga akhirnya Bunda Adit pun mendekat dan berkata, “Sudahlah Cin, tak perlu meratapi seperti itu, tidak baik. Dalam islam pun dilarang meratapi manusia yang sudah meninggal.”

“Tapi semuanya salah Cindy tante.” Jelas Cindy sambil terisak. “Kalau saja waktu itu Cindy tidak bercanda dengan Adit, kalau saja Cindy lebih berhati-hati, kalau saja...”

“Sssssstt...” Kini Bunda Adit memeluk Cindy. Air matanya pun kembali meleleh sambil lalu berkata, “Apapun yang terjadi pada Adit dan kecelakaan itu terjadi sudah takdir Alloh Cin. Kalau Alloh berkendak itu terjadi, maka terjadilah. Rasa bersalah yang kamu rasakan itu wajar, tapi ingat, itu adalah kecelakaan dan itu adalah takdir Alloh. Jadi, mari kita sama-sama ikhlaskan Adit. Mari kita sama-sama mendoakan Adit agar semua dosanya diampuni dan mendapat syurga Alloh.”

Perasaan Cindy semakin tenang dan membaik. Kata-kata Bunda Adit membuat hatinya semakin sejuk. Ratapan pun berakhir dan hanya doa yang muncul. Adit adalah milik Alloh. Alloh berhak memanggil Adit kapan saja. Sehebat apapun manusia, tidak akan mungkin mencegahnya jika Alloh berkehendak. Cinta yang hanya dirasakan 30 menit itu, jangan sampai mengubah cinta kita kepada Sang Maha Pemberi cinta. Justru akan banyak hikmah dari setiap kejadian. Insya Alloh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun