Generasi milenial atau sering disebut dengan generasi Y adalah sekelompok orang yang lahir setelah generasi X, yaitu mereka yang lahir pada kisaran 1980 hingga 2000-an. Masing-masing orang beranggapan generasi milenial memiliki sisi buruk dibandingkan generasi sebelumnya. Ketika pembahasan tentang ginerasi milenial ini, banyak analisis menjadi kacau.Â
Pembicaraan tentang bagaimana milenial sebagai kaum yang pemalas dan perlu bekerja lebih keras. Kebanyakan mereka lebih banyak menghabiskan waktu dengan bermain game, bahkan menonton video porno sehingga menimbulkan kejahatan asusila yang sudah banyak terjadi di lingkungan masyarakat. Kebanyakan dari kasus asusila ini dilakukan oleh para remaja, begitu besar dampak dari yang mereka tonton dapat menjerumuskan mereka pada hal-hal yang buruk dan merusak masa depannya karena kurangnya etika yang semakin terkikis pada generasi milenial.
Semakin terkikisnya nilai kesopanan dan tata krama pada generasi milenial, contohnya perlakuan siswa terhadap guru di Indonesia. Guru merupakan orang tua kita di sekolah, berarti kita harus memperlakukan beliau seperti orang tua kita sendiri dengan menjaga kesopanan dan tata krama tentunya. Namun, sangat sering untuk kita jumpai bahwa para siswa melawan atau membantah bahkan mengatakan kata-kata yang tidak sopan ketika diberi nasihat bahkan ketika dimarahi terlambat datang ke sekolah ataupun makan di kelas pada saat pembelajaran sedang berlangsung.
Salah satu contoh kasus plagiarisme yang semakin menjadi-jadi dengan melakukan praktik-praktik kecurangan yaitu menyalin karya orang lain. Sangat disayangkan, hanya ingin mendapatkan kemenangan ia harus mengambil karya oranglain. Dengan mengorbankan orang lain demi kemenangannya, sanga miris bukan?
Hal-hal di atas membuat generasi milenial semakin tidak bertanggungjawab, malas dan minder terhadap kemampuannya sendiri. Entah hal apa yang telah merusak tatanan karakter generasi bangsa ini hingga krisis moral di dunia semakin terdegrasi. Pendidikan karakter bangsa harus gencar diancangkan agar dapat menata kompetensi moral generasi milenial. Karena dengan moral dan perilaku yang baik, maka dapat menciptkan insan-insan luhur yang pantas menjadi penerus generasi bangsa di masa yang datang.
Berikut beberapa faktor penyebab krisis moral yang terjadi:
- Lingkungan keluarga (keadaan rumah tangga yang tidak harmonis, adanya pilih kasih yang dilakukan orang tua, adanya tindak kekerasan, kurangnya pendidikan dan pengetahuan keluarga, ketidakpedulian anggota keluarga dan anggota keluarga yang jarang berkomunikasi dikarenakan sibuk).
- Pentimpangan agama (kurangnya iman, kurangnya kepercayaan dan tidak takut akan Tuhan).
- Penyimpangan teknologi (menyalahgunakan teknologi untuk membuka situs porno, hacking, melontarkan komentar yang tidak pantas di sosial media dan lain sebagainya).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H