A.Perkembangan dan Pertumbuhan
Proses perubahan yang dialami anak manusia disebut dengan perkembangan. Namun, tidak setiap perubahan yang dialami individu itu termasuk dalam perkembangan. Oleh karena itu, perlu ada penjelasan mengenai perubahan yang dimaksud sebagai perkembangan. Yaitu sebagai berikut:
1.Perubahan yang lebih berkaitan dengan fungsi waktu dankematangan biologis yang berlangsung dalam periode yang lebih lama dan bersifat umum serta tidak terkait dengan pengalaman atau peristiwa.
2.Perubahan fisik maupun fungsi. Perubahan fisik yaitu perubahan yang mengacu pada wujud jasadnya, sedabgkan fungsi mengacu kepada aspek mental atau aktivitas yang timbal adanya perubahan dalam jasad tersebut.
3.Perubahan individu yang mengikuti pola-pola tertentu yang sudah dapat diketahui dan diperkiraan.
4.Perubahan yang kompleks, melibatkan berbagai unsur yang saling berpengaruh satu sama lain.
5.Perubahan yang bertahap, terjadi dalam proses yang berlangsung secara berkelanjutan dalam waktu yang lama.
6.Perubahan dalam arti perkembangan tidak hanya mencakup proses pertumbuhan, pematangan, dan penyempurnaan, melainkan mencakup proses penurunan dan perusakan.
Dapat disimpulkan bahwa perkembangan merupakan perubahan yang terjadi pada individu dalam bentuk fisik maupun fungsinya yang terjadi secara bertahap sampai sepanjang hayat.
Disamping ada istilah perkembangan, ada istilah lain yang sering dipertukarkan yaitu pertumbuhan. Pertumbuhan adalah perubahan fisik yang dialami individu sebagai hasil dari proses pematangan.
Untuk membedakan antara perkembangan dan pertumbuhan, ada pandangan batasan-batasan berikut. Pertumbuhan berarti proses perubahan yang berhubungan dengan kehidupaan jasmaniah individu, sedangkan perkembangan merupakan proses perubahan yang berhubungan dengan hidup kejiwaan individu yang perubahan-perubahan tersebut biasanya melahirkan tingkah laku yang dapat diamati, walaupun tidak bisa diukur seperti pada perubahan jasmani.
Karena itu, berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan akan berlanjut terus ingá manusia mengakhiri hayatnya, sedangkan pertumbuhan hanya terjadi sampai manusia mencapai kematangan fisik
B.Anak sebagai Suatu Totalitas
Sebagai totalitas, anak dipandang sebagai makhluk hidup yang utuh, yaitusebagai suatu kesatuan dari keseluruhan aspek fisik dan psikis yang terdapat dalam dirinya. Keseluruhan aspek fisik dan psikis anak tersebut tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Oleh karena itu, anak dipandang sebagai individu.
Dalam konsep anak sebagai suatu totalitas atau kesatuan mengandung arti bahwa terdapat saling keterjalinan atau keterkaitan antara keseluruhan aspek yang terdapat dalam diri anak. Keseluruhan aspek yang terdapat dalam diri anak tersebut secara terintegrasi saling terjalin dan saling memberikan dukungan fungsional satu sama lain. Sebagai contoh, anak yang sedang jengkel atau marah anak itu akan menangis. Dalam hal ini, reaksi-reaksi psikis anak selalu disertai dengan reaksi fisiknya, dan begitu pula sebaliknya.
Konsep anak sebagai suatu totalitas juga mengandung arti bahwa perbedaan anak dengan orang dewasa tidak terbatas secara fisik melainkan keseluruhan.
Dengan demikian, anak sebagai totalitas yaitu suatu individu yang merupakan kesatuan yang terintegrasi dari keseluruhan organ fisik dan aspek psikis yang terdapat dalam dirinya.
C.Perkembangan sebagai Proses Holistik dari Aspek Biologis, Kognitif, dan Psikososial
Perkembangan sebagai proses holistik yaitu perkembangan yang terjadi tidak hanya dalam aspek tertentu, melainkan melibatkan keseluruhan aspek yang saling terjalin satu sama lain.
Proses-proses biologis mencakup perubahan – perubahan dalam tubuh individu misalkan pertumbuhan otak, otot, system saraf, dan sejenisnya. Perubahan-perubahan dalam cara menggunakan tubuh atau keterampilan motorik dan perkembangan seksual dapat dikelompokkan ke dalam proses pertumbuhan biologis. Untuk perubahan penglihatan, kekuatan otot dan sejenisnya itu tidak mencakup perubahan fisik.
Proses-proses kognitif mencakup perubahan-perubahan dalam kemampuan dan pola berpikir, kemahiran berbahasa, dan cara individu memperoleh suatu pengetahuan dari lingkungan.
Dalam proses-proses psikososial melibatkan perubahan-perubahan dalam aspek perasaan, emosi, dan kepribadian individu serta cara yang bersangkutan berhubungan dengan orang lain.
Dari keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa proses biologis, proses kognitif, proses psikososial saling terjalin antara aspek perkembangan satu dengan yang lainnya.
D.Kematangan vs Pengalaman dalam Perkembangan Anak
Kematangan dipandang sebagai suatu pembawaan yaitu sebagai warisan biologis organisme yang dibawa sejak lahir.
Sedangkan pengalaman merupakan peristiwa-peristiwa yang dialami oleh individu dalam berinteraksi dengan lingkungan.
Manakah antara faktor kematangan atau pengalaman yang merupakan pengaruh besar dalam perkembangan individu. Pertanyaan tersebut mengakibatkan perdebatan antara para ahli.
Menurut para ahli psikolog, unsur kematangan atau pembawaan yang paling mempengaruhi perkembangan, sedangkan para ahli mengutamakan unsur pengalaman atau lingkungan yang paling penting dalam perkembangan.
Kemudian menurut pandangan maturasional, individu berkembang dalam cara yang terpola secara genetik. Rancangan atau struktur genetik akan menghasilkan komunalitas-komunalitas dalam pertumbuhan dan perkembangan individu. Dimanapun seseorang hidup, ia akan duduk sebelum berjalan,, berjalan sebelum berbicara, tumbuh cepatpada masa bayi dan berkurang pada masa anak, lalu mencapai puncak kekuatan fisik pada akhir remaja atau dewasa. Sebaliknya, kaum environmentalists menekankan pentingnya pengalaman dalam perkembangan anak. Karena dalam tumbuh dan berkembang sangat tergantung kepada makanan, gizi, perawatan medis, latihan dan pendidikan yang diberikan oleh lingkungan.
Dari dua kelompok aliran di atas, para ahli perkembangan menyatakan bahwa semua lealitas fisik dan psikis individu merupakan hasil dari pengaruh pembawaan dan lingkungan.
E.Kontinuitas vs Discontinuitas dalam Perkembangan
Perkembangan merupakan sesuatu yang continue atau discontinue. Isu itu sering diperdebatkan oleh para ahli perkembangan.
Para ahli menekankan segi kesinambungan (continuity) dalam perkembangan menjelaskan bahwa perkembangan merupakan perubahan kumulatif yang berlangsung secara bertahap dari masa konsepsi hingga meninggal dunia. Sedangkan para ahli yang lain menekankan segi ketidaksinambungan dalam perkembangan bahwa proses perkembangan individu melibatkan tapan-tahapan yang berbeda yaitu terjadi perubahan-perubahan perilaku yang relatif tiba-tiba dari suatu tahap ke tahap berikutnya.
Dari persoalan kontinuitas dan diskontinuitas melibatkan dua komponen yang diperdebatkan yaitu tentang pola-pola perkembangan. Para ahli kontinuitas manyakini bahwa perkembangan terjadi secara halus dan stabil melalui peningkatan dalam hal abilitas, ketrampilan atau pengetahuan baru pada statu langkah yang relatif sama. Sedangkan discontinuitas perkembangan terjadi pada periode –periode kecepatan yang berbeda, berganti-ganti antara periode-periode yang hanya sedikit perubahannya dengan periode – periode yang hanya sedikit perubahannya dengan periode yang tajam dann cepat perubahannya.
Kemudian tentang keterkaitan perkembangan. Para ahli teori kontinuitas berpendapat bahwa perilaku-perilaku awal secara bersama akan membangun dan membentuk perilaku-perilaku selanjutnya atau sekurang-kurangnya perkembangan – perkembangan awal itu memiliki keterkaitan dengan perkembangan selanjutnya. Sebaliknya para ahli discontinuitas berpendapat bahwa beberapa aspek perkembangan muncul secara independen dari apa yang sudah muncul sebelumnya dan tak dapat diprediksikan dari perilaku sebelumnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H