Mediator harus memastikan bahwa mereka tidak terpengaruh oleh preferensi pribadi atau opini mereka sendiri, dan mereka harus dapat melihat masalah dari berbagai sudut pandang yang berbeda.
2. Kemampuan Mengelola Emosi
Konflik sering kali melibatkan emosi yang kuat, dan mediator harus mampu menghadapinya dengan bijaksana. Mereka harus dapat membangun hubungan yang baik dengan pihak-pihak yang terlibat dan membantu mereka dalam mengelola emosi mereka.Â
Mediator harus bisa mempertahankan ketenangan dalam situasi yang tegang dan menghindari terjebak dalam emosi yang mungkin muncul. Mereka juga harus memiliki kemampuan untuk memfasilitasi ekspresi emosi yang konstruktif dan membantu pihak-pihak untuk berkomunikasi secara efektif di tengah ketegangan emosional.
3. Kreativitas dalam Mencari Solusi
Mediator harus mampu memfasilitasi proses pemecahan masalah yang kreatif. Mereka harus mendorong pihak-pihak yang terlibat untuk berpikir di luar kotak dan mengeksplorasi opsi yang berbeda.Â
Mediator harus dapat membantu pihak-pihak untuk mencari solusi yang saling menguntungkan dan memenuhi kepentingan masing-masing pihak. Mereka harus mampu mengembangkan opsi kreatif dan memberikan informasi yang dibutuhkan untuk membuat keputusan yang baik.
4. Keahlian dalam Memfasilitasi Diskusi
Mediator harus mampu memfasilitasi diskusi yang produktif antara pihak-pihak yang berselisih. Mereka harus mampu menciptakan lingkungan yang aman, di mana setiap pihak merasa didengar dan dihormati.Â
Mediator harus memiliki kemampuan untuk mengelola waktu dengan baik, membatasi pembicaraan yang tidak relevan, dan memastikan bahwa semua pihak mendapatkan kesempatan untuk berbicara. Selain itu, mediator juga harus mampu mengelola ketegangan dan mengarahkan diskusi menuju solusi yang konstruktif.
5. Kemampuan Mengelola Konflik