Mohon tunggu...
Nurdian
Nurdian Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Bebas
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mohon maaf jika banyak kekurangan, Saya hanya seorang pemula. Semoga dimaklumi.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Gempa Bumi 5,1 di Selatan Jawa Barat, Tidak Berpotensi Tsunami

6 Juni 2023   15:11 Diperbarui: 6 Juni 2023   16:00 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : warning.bmkg.go.id

Selasa, 06 Juni 2023, Gempa tektonik dengan magnitudo 5,1 mengguncang wilayah Selatan Jawa Barat pada hari Selasa, pukul 14.23.04 WIB. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah melakukan analisis terhadap kejadian ini dan menyatakan bahwa gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

Berdasarkan parameter yang diperoleh, episenter gempabumi terletak di laut dengan koordinat 7,92 LS ; 107,03 BT. Lokasinya berjarak sekitar 111 km Tenggara Kota Sukabumi, Jawa Barat, dengan kedalaman hiposenter mencapai 48 km. Jenis gempabumi ini dikategorikan sebagai gempa dangkal yang disebabkan oleh aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menunjam di bawah Lempeng Eurasia. Mekanisme pergerakan gempa ini adalah geser naik (oblique thrust), seperti yang telah diidentifikasi melalui analisis mekanisme sumber.

Dampak dari gempa ini terasa di beberapa daerah sekitar. Kabupaten Sukabumi mengalami intensitas III - IV MMI, di mana getaran dirasakan nyata dalam rumah dan terasa seakan-akan truk sedang berlalu. Daerah Pelabuhan Ratu juga merasakan guncangan dengan intensitas III MMI. Kabupaten Cianjur mengalami intensitas II - III MMI, sementara Kabupaten Garut dan Kota Tasikmalaya merasakan gempa dengan intensitas II MMI. Namun, hasil pemodelan BMKG menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

Hingga saat ini, BMKG belum mendeteksi adanya gempa susulan (aftershock) setelah gempa utama ini terjadi.

Dalam menghadapi situasi seperti ini, masyarakat dihimbau untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Selain itu, disarankan untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa. Sebelum kembali masuk ke dalam rumah, penting untuk memeriksa dan memastikan kestabilan bangunan tempat tinggal agar tidak membahayakan keselamatan.

BMKG juga mengingatkan masyarakat untuk hanya mengandalkan informasi resmi yang berasal dari sumber terpercaya, seperti melalui kanal komunikasi resmi BMKG yang telah terverifikasi, seperti akun Instagram/Twitter @infoBMKG, website resmi BMKG (http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), telegram channel (https://t.me/InaTEWS_BMKG), atau melalui aplikasi mobile BMKG (IOS dan Android): wrs-bmkg atau infobmkg.

Demikian informasi yang disampaikan oleh Dr. DARYONO, S.Si., M.Si., Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG. Terus ikuti perkembangan informasi resmi terkait gempa ini untuk mendapatkan pembaruan yang akurat dan dapat dipercaya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun