Covid-19 merupakan fenomena yang sangat luar biasa di tahun 2020 ini, hampir seluruh tatanan kehidupan manusia berubah oleh nya, yang sebelumnya belum pernah terjadi dalam sejarah semuanya terjadi dengan begitu drastisnya baik sosial, ekonomi dan budaya serta spek kehidupan lainya, tak terkecuali dunia pendidikan.
Jika saat ini anda sebagai orang tua pastinya anda sedang mengalami kegelisahan yang sama dimana sudah berbulan -- bulan anak -- anak harus belajar dari rumah menggunakan fasilitas handphone maupun laptop.Â
Awalnya memang tidak ada masalah pada proses ini namun setelah beranjak berbulan -- bulan kita mungkin merasakan efek yang tidak lain kita sebagai orang tua secara tidak sengaja menjadi seorang pengajar atau guru bagi anak kita.
Setiap hari  kita mulai menyiapkan kebutuhan pendidikan bagi anak kita, sebegai orang tua dulu paling kita hanya menyiapkan uang saku dan sarapan setiap paginya.Â
Namun berbeda saat ini, sekarang semua kebutuhan anak kita selama mengikuti kegiatan proses belajar mengajar harus terpenuhi, mulai dari gadget baik itu handphone atau laptop/PC bahkan materi serta proses mengoperasikan gadget kita sebagai orang tua juga turut membantu demi sang anak tidak ketinggalan materi atau menyelesaikan tugas yang diberikan.Â
Itu artinya sebagai orang tua pastinya akan berfikir dan turut mengajari anaknya agar bisa mandiri mengikuti proses pembelajaran.
Apakah persoalan selesai disitu? Tentu saja tidak, berbeda orang tua tentu saja berbeda karakter. Tidak sedikit orang tua yang mengalami stress bahkan depresi dalam mendapingi anaknya mengikuti proses pembelajaran, kenapa?Â
Karena untuk mengikuti kegiatan belajar secara jarak jauh orang tua perlu mengetahui cara mengoperasikan gadget dan paham intruksi yang diberikan oleh sang guru.Â
Misalnya saja tugas bagaimana membuat dan mengirim video, mengerjakan soal lewat google form, bisa mengikuti google classroom, mencari referensi tugas lewat google search engine dll, tentu saja hal ini bukan hal yang mudah untuk dilakukan orang tua dalam mendampingi anak tercinta, baik dari jenjang TK sampai SMA.
Dan sampai pada akhirnya muncul banyak keluhan dari orang tua tentang proses belajar melalui jarak jauh di sosial media. Ada yang marah, kecewa dan stress menghadapi perubahan tersebut.Â