*Art Notes by Saung Sirkulasi Collective.
.
Seni musik eksperimental merupakan sebuah media yang menjelajahi batasan konvensional dari komposisi dan performansi, mengedepankan inovasi dan kebaruan dalam setiap aspek. Musik eksperimental tidak hanya terbatas pada alat musik tradisional atau teknik pembuatan suara, tetapi juga merangkul penggunaan teknologi modern, objek sehari-hari, serta elemen visual dan performatif.Â
Dalam konteks ini, para seniman berupaya menciptakan pengalaman auditory yang tidak hanya didengarkan, tetapi juga dirasakan secara mendalam, membangkitkan emosi dan refleksi dari pendengarnya.
Leaf Roof, sebagai salah satu pelopor dalam penyelenggaraan acara musik eksperimental, mengajak berbagai komunitas dan seniman untuk berpartisipasi dalam acara bertajuk "Play!". Ini merupakan penyelenggaraan kedua kalinya setelah sukses sebelumnya di Art Kopi Wae, Yogyakarta.Â
Kali ini, acara berlangsung di Play On, Jl. Prawirotaman, yang dikenal sebagai ruang kreativitas yang mendukung kegiatan seniman muda dengan gaya eksperimental. Play On berkomitmen untuk menyediakan platform bagi para seniman untuk bereksplorasi dan berinovasi, menciptakan suasana yang relevan bagi kolaborasi dan eksperimen.
"Play!" bukan sekadar judul, tetapi juga sebuah tajuk manifestasi yang mendorong setiap performer untuk bermain dengan ide-ide, suara, dan bentuk ekspresi mereka. Konsep ini menegaskan bahwa seni seharusnya tidak dibatasi oleh aturan atau metode konvensional.
 Melalui semangat untuk dan seperti bermain, para seniman diajak untuk menjunjung tinggi nilai kreativitas yang tanpa batas, menciptakan ruang bagi eksperimen dan kebebasan dalam seni audio dan performansi. Di sinilah, "Play!" menjadi ajang bagi para seniman untuk mengeksplorasi imajinasi mereka, menghadirkan karya-karya yang menggugah dan penuh indeksitas.
Acara "PLAYON X LEAFROOF Presents: Malam Musik Eksperimental dan Art Performance" yang diselenggarakan pada 27 September 2024 di Jalan Prawirotaman 3, Yogyakarta, berhasil menampilkan spektrum luas kreativitas dan inovasi dalam musik serta seni pertunjukan.Â
Dengan menghadirkan beragam penampil, acara ini tidak hanya menjadi sebuah ajang konser, tetapi juga sebuah laboratorium seni yang menguji batasan-batasan konvensional.
Pertunjukan dibuka oleh FUN GUN, yang menyajikan instrumental DJ yang happening. Melalui penggabungan ritme yang energik dan melodi yang menarik, Ia menciptakan suasana dinamis yang mengajak penonton untuk terlibat aktif. Gayanya tidak hanya berfungsi sebagai pemanas suasana, tetapi juga sebagai pengantar yang mempersiapkan penonton untuk perjalanan eksperimen selanjutnya.
Setelah itu, LEAFROOF hadir dengan pendekatan yang jauh lebih berani, memadukan musik eksperimental elektronik dengan alat tiup tradisional Batak. Melalui harmoni yang dihasilkan dari alat musik modern dan tradisional, mereka menawarkan sebuah dialog antar budaya yang tidak hanya memperkaya komposisi musik, tetapi juga memberikan dimensi baru dalam pengalaman auditory.Â
Penampilan ini semakin diperkuat oleh performance art seorang penampil yang melakukan serangkaian aksi fisik---lari, berenang, dan tidur seperti monyet---di antara obor-obor api. Aktivitas ini tidak hanya menggugah rasa estetis, tetapi juga mengajak penonton untuk merenungkan batasan tubuh dan ekspresi dalam konteks yang sangat simbolik dan penuh makna.
Selanjutnya, GONIPUPPETTHETRE mengambil alih panggung dengan musik ambience yang menggabungkan teater boneka. Pertunjukan ini tidak hanya menyajikan suara yang kreatif, tetapi juga menampilkan interaksi yang dramatis antara boneka dan lingkungan serta interaktif kepada penonton, menjadikan pengalaman ini seolah-olah hidup dalam sebuah narasi yang mengalir. Paduan antara audio dan visual ini menciptakan atmosfer yang unik, membawa penonton ke dalam dunia yang imaginatif.
Setelah itu, SAUNG SIRKULASI mengusung instrumental yang berpadu dengan pembacaan narasi audio yang dramatis. Kombinasi ini memperkuat narasi yang ingin disampaikan, memanfaatkan sinergi antara suara dan kata-kata untuk menghasilkan dampak emosional yang lebih mendalam.Â
Selain itu juga terdapat momen bagaimana interaksi dibangun dan mengajak penonton untuk bermain-main dalam arena penampilan. Keberanian mereka dalam menggabungkan berbagai elemen seni ini menunjukkan betapa kuatnya pengaruh narasi lewat dan dalam instrumentalistik audio.
Pertunjukan dilanjutkan oleh 588, yang mengeksplorasi musik eksperimental dengan tekstur suara yang kaya dan beragam. Melalui penggabungan suara yang kompleks, ia menciptakan pengalaman yang mengesankan dan berkesan menghadirkan ekspresi yang kuat lewat audio yang dicoba serumit dan chaos.
Selanjutnya, BERGEGAS MATI membawa penonton pada dinamika musik eksperimental yang bertempo chaos dan distorsional. Dengan perubahan tempo yang cepat dan permainan nada yang tidak konvensional, mereka menciptakan ketegangan yang terus menerus, memaksa pendengar untuk tetap terjaga dan terlibat lewat auditifnya.
Kemudian, INDRA MENUS menampilkan eksplorasi elektronik yang semakin mendalam, menciptakan lapisan suara yang kaya dan beragam. Mereka menggunakan berbagai teknik produksi untuk menghasilkan suasana yang abstrak, membawa penonton memasuki dunia imajinasi yang tak terbatas.
Penutupan acara ditandai oleh penampilan XO-101, yang menghadirkan musik eksperimental dengan elemen meneror. Melalui penggunaan disonansi dan struktur yang tidak terduga, mereka berhasil membangkitkan ketegangan dan kecemasan, meninggalkan kesan mendalam pada penonton.
Di tengah keramaian acara "PLAYON X LEAFROOF", seorang seniman lukis bernama Warisman menonjolkan keahliannya dengan melakukan lukisan on-the-spot yang menarik perhatian banyak pengunjung. Dengan spontanitas yang memukau, ia menangkap esensi setiap pertunjukan, menciptakan karya seni yang hidup dan dinamis dari sebelum dimulai hingga akhir acara.Â
Sambil menyaksikan para performer beraksi, Warisman melukis dengan semangat, setiap sapuan kuasnya mencerminkan ritme dan atmosfer yang mengalir, sehingga menjadikan lukisannya bukan hanya sekadar gambaran visual, tetapi juga bagian integral dari pengalaman kolektif malam itu. Karya-karya yang dihasilkan menciptakan jembatan antara seni visual dan performatif, menambah dimensi baru pada acara yang sudah kaya akan kreativitas ini.
Keseluruhan acara ini mencerminkan kekayaan dan keragaman seni pertunjukan eksperimental di Yogyakarta. Dengan beragam pendekatan yang diambil oleh setiap performer, "PLAYON X LEAFROOF" tidak hanya menjadi platform untuk menampilkan bakat-bakat lokal, tetapi juga sebuah eksperimen kolektif yang menantang konvensi dan merayakan inovasi. Di sini, penonton tidak hanya menjadi saksi, tetapi juga bagian dari perjalanan eksplorasi kreatif yang tak terduga.
Kreativitas, terutama di kalangan generasi muda, menjadi pilar utama dalam seni eksperimental audio dan performansi. Para seniman muda ini berani menjelajahi batasan-batasan yang ada, menciptakan karya-karya yang tidak hanya mencerminkan suara mereka, tetapi juga menggambarkan dinamika masyarakat yang sedang berkembang.Â
Dengan semangat inovatif, mereka memberikan suara pada ide-ide baru dan menciptakan dialog yang relevan dengan realitas saat ini. Dalam konteks ini, seni bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga sebuah medium refleksi sosial dan budaya yang mendalam.
Dengan suksesnya acara ini, muncul pertanyaan yang menggugah semangat: kapan lagi Leaf Roof akan mengadakan ajang semacam ini? Upaya untuk terus memberikan ruang bagi eksperimen seni dan menginspirasi generasi muda dalam berkarya patut diapresiasi.Â
Semoga keberlanjutan di kemudian hari, akan ada lebih banyak kesempatan untuk menyaksikan kreativitas yang tak terbatas dan pengalaman yang menggugah dari para seniman yang berani beraksi, berinovasi, dan BERMAIN.Â
Yogyakarta, 2024.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI