Mohon tunggu...
Nur Cholis
Nur Cholis Mohon Tunggu... Penjahit - Penulis dan Kreator

Penulis dan Pelaku Kreatif

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dialog Hari Menggambar Nasional Indonesia - Malaysia

10 Maret 2023   13:58 Diperbarui: 10 Maret 2023   14:02 468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Forum Drawing Indonesia (FDI) berkerja sama dengan Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung, Universitas Sarjana Wiyata Tamansiswa (UST) Yogyakarta, dan University Malaysia Kelantan (UMK) Malaysia, Senin, 6 Maret 2023 di ruang Multimedia Seni Rupa, kampus ISI Yogyakarta.

Bincang-bincang menarik tersebut bertajuk Dialog Seni, dalam rangka menyongsong Hari Menggambar Nasional 2023 yang digagas Forum Drawing Indonesia dan 250 Komunitas/Kelompok se-Indonesia sejak tahun 2022.

Bincang-bincang tersebut selain berbagi pengetahuan tentang Seni Gambar, Diskusi ringan yang dimoderatori oleh penggiat Forum Drawing Indonesia, Edopop (Eduard), dengan Narasumber diantaranya:

Joko Gundul (Forum Drawing Indonesia)

Jajang R Kawentar (Forum Drawing Indonesia)

Joseph Wiyono, S.Sn., MSn. (ISI Yogyakarta)

Dr. Moh Rusnoto Susanto. S.Pd., M.Sn., (UST Yogyakarta)

Dr. Syamsul Barry. S.Sn., M. Hum. (ISBI Bandung)

Dr. Arif Datoem. MSc (Univ. malaysia Kelantan (UMK)

Hawari Berahim, B.F.A., M.F.A.

(Univ. Malaysia Kelantan (UMK))

 Nadya Kamal, B.F.A., M.A.

(Univ. Malaysia Kelantan (UMK))

Haris Abadi, B.F.A., M.F.A.(Univ. Malaysia Kelantan (Nadya Kamal, B.F.A., M.A.UMK))

Dr. Firdaus Naif (Univ. malaysia Kelantan (UMK))

Dr. Yuhanis Ibrahim, B.F.A, M.F.A. (Univ. malaysia Kelantan (UMK))

dokpri
dokpri

Forum Drawing Indonesia adalah forum yang mempertemukan ratusan komunitas dan seluruh masyarakat dalam satu moment untuk berkspresi bersama lewat Hari Menggambar Nasional. 

Hal itu diungkapkan oleh Joseph Wiyono, S.Sn., MSn. dosen dari ISI Yogyakarta yang menjadi salah satu narasumber dalam Dialog Seni (Indonesia Malaysia) 2023. Setelah membicarakan gambar secara lingkup luas, obrolan meningkat ke pembicaraan sebuah gerakan kesenian Indonesia Menggambar yang di Tahun ini juga akan dilakukan kembali karena sudah mendekati Mei bulan Menggambar 2023.

 "Acara Indonesia Menggambar -Gembira Menggambar ini bertujuan bagaimana kebebasan berekspresi, kebebasan menuangkan gagasan ke dalam bentuk gambar dengan rasa senang hati sehingga mampu berkreasi dan berkarya. 

Landasan FDI adalah Pancasila dalam aspek kultural. Non politis. Gembira menggambar akan melibatkan berbagai lapisan masysarakat mulai dari balita, TK, SD, SMP, SMA, Perguruan Tinggi, Ibu-ibu, pedagang, guru, buruh, Seniman dan lain -lain. Kegiatan menjadi milik bersama dan bersifat egaliter. Melalui Gembira menggambar ini juga mengkampanyekan anti korupsi dalam kegiatan seni rupa. Bersifat cair dan terbuka, komunitas yang terlibat bisa bermitra dan berkolaborasi dengan kelompok atau institusi seni, pemerintah lokal, nasional maupun yang non seni. 

Dalam merayakan Indonesia Menggambar di Hari Menggambar Nasional ini pilihan kegiatannya bisa dalam berbagai bentuk seperti pameran, diskusi, seminar, workshop, art camp, kolaborasi dengan puisi, tari, teater, musik dan eksplorasi lainnya. Kegiatan tidak harus di dalam Gedung, tetapi memungkinkan di ruang-ruang public lainnya", ungkap Jajang Kawentar (penggiat FDI). Tidak bisa dipungkiri, bahwa menggambar memanglah sudah dekat dengan masyarakat sejak kecil untuk meluapkan kegembiraan, kegelisahan, serta apapun.

dokpri
dokpri

Seiring dengan pendapat Dr. Arif Datoem. MSc Dinyatakan juga oleh, Haris Abadi, B.F.A., M.F.A. (Dosen UMK) tamu undangan dari Malaysia tersebut mengungkapkan dukungannya, bahwa drawing atau gambar adalah bagian dari memproduksi pengetahuan dengan sistem pendidikan sebagai proses pembelajaran. Ia berharap Hari Menggambar Nasional dapat menjadi salah satu bentuk edukasi, hingga bisa ke segala pendidikan dan menjadikan gambar sebagai literasi semuanya. 

Tak hanya berbicara tentang pentingnya Drawing atau Menggambar di dunia pendidikan. Ternyata, Menggambar juga bisa menjadi media terapis dan aspek psikologis. 

dokpri
dokpri

Menurut Nadya Kamal, B.F.A., M.A. Dosen dari Universitas Malaysia Kelantan (UMK). Menurutnya dengan menggambar, setiap orang bisa saling mengungkapkan ekspresi gambarnya, sehingga karakter dan kecenderungan kreatornya dapat dilacak cara berekspresinya serta bagaimana pengaruhnya kepada diri sendiri maupun para apresiator. 

Hal tersebut juga senada dengan yang disampaikan oleh Dr. Firdaus Naif, B.F.A., M.A. dan Dr. Yuhanis Ibrahim, B.F.A, M.F.A. (Dosen Universitas Kelantan Malaysia) yang juga menyatakan bahwa Menggambar merupakan bagian dari proses berpikir dan proses kreatif. Mereka sepakat Bahwa menggambar sesungguhnya bagian dari ilmu pengetahuan dan membangun kecerdasan anak atau manusia pada umumnya, seperti halnya dimulai dari kegiatan Indonesia Menggambar-Gembira Menggambar, yang dapat mempertemukan dan menjadi relasi antar komunitas, institusi pendidikan, masyarakat dan seluruhnya. 

dokpri
dokpri

Kegiatan yang digagas FDI dari setahun lalu, Hari Menggambar Nasional, adalah hal yang menarik karena dapat menginspirasi semua masyarakat Indonesia.  

"Yang terpenting dari seni bagaimana bisa bermanfaat buat masyarakat. Kegiatan program menggambar yang melibatkan masyarakat sudah seharusnya bermanfaat untuk membangun nilai sosial atau kebudayaan, mampu memberdayakan dan memanusiakan manusia itu sendiri" ujar Dr. Syamsul Barry. S.Sn., M. Hum. (ISBI Bandung) selaku pendukung Hari Menggambar Nasional.

Dialog Seni ini memanglah sebuah momen dimana Seniman dan Dosen dari beberapa kampus seni dari Indonesia dan Malaysia bisa bersilaturahmi tentang seni lintas wilayahnya. Namun, selain dihadiri oleh banyaknya apresiator dari kalangan mahasiswa ISI Yogyakarta, ternyata juga dihadiri oleh beberapa kelompok seni yang termasuk dari 250 komunitas pendorong Hari Menggambar Nasional, seperti halnya Ali umar (penggiat kelompok Mata Gambar). Ali Umar menyatakan bahwasannya komunitas dan kegiatan menggambar bisa menjadi katalisator di tengah masyarakat. Baginya, gagasan FDI dengan Indonesia Menggambar memang diharapkan dapat menjadi salah satu ajang pembuat perubahan yang sistemik di tengah masyarakat.

dokpri
dokpri

"Hari Menggambar dapat jadi moment di mana Seni gambar sebagai bagian dari gerakan kolektif untuk menyuarakan isu-isu strategis dalam perubahan sosial lewat komunitas-komunitas seni. Kegiatan Hari menggambar Nasional yang mempresentasikan pluralitas ekspresi seni dari berbagai pendekat material, teknis dan gaya menggambar. Hari Menggambar Nasional pun menjadi sekaligus sebuah ciri dari gagasan FDI yang mempertemukan hajatan dari berbagai peristiwa seni dan kebudayaan yang dipertemukan dalam merayakan hari menggambar tahun ke 2 ini. Seniman tinggal memiilih. Ekspresi seninya beragam dan menyesuaikan, baik untuk seni personal, untuk diskursus, bahkan eksperimentasi", Ujar Joko Sulistiono, (penggiat FDI). 

dokpri
dokpri

Menanggapi apa yang dinyatakan oleh Joko Gundul, salah satu dosen dari UST yakni, Dr. Moh Rusnoto Susanto. S.Pd., M.Sn.,

juga menyatakan bahwa Akademis seni harus dapat ikut berperan melalui penguatan kembali dengan berbagai strategi, misal melalui tulisan, diskusi atau seminar nasional, di satu sisi Perayaan Hari Menggambar Nasional mendorong mahasiswa membuat kegiatan berupa pameran, serta juga bisa dikoneksikan dengan acara lain. Misal disela pameran tertentu diadakan workshop menggambar untuk masyarakat umum dan anak- anak TK, SD dan SMP yang didukung penuh oleh seniman akademisi dan komunitas.

Bulan Mei akan segera datang, mari kita semua bersiap menyongsong Gembira Menggambar dalam merayakan Hari Menggambar Nasional 2023. Siapapun merayakan Hari Menggambar Nasional dengan caranya masing-masing. Agar perayaan ini terkoneksi semua, dokumentasi setiap proses kegiatan perayaan terus di jaga lewat sosial media melalui Indonesia Menggambar.  Disitulah tempat  dokumentasi juga dikelola menjadi kunci penting Hari Menggambar Nasional, agar bisa jadi bahan edukasi dan presentasi atau sharing. Begitulah pernyataan Hawari Berahim, B.F.A., M.F.A.d alam pertemuan Dialog Seni. Dia dan kawan-kawan di Malaysia sangat mendukung meluaskan jejaring, salah satunya mengajak teman - teman lintas disiplin dan negara. Publik sudah sangat mengenal Gerakan Hari Menggambar Nasional ini. mari bersiap-siap dan merayakan Hari Menggambar Nasional di bulan Mei 2023 Mendatang!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun