Dalam merayakan Indonesia Menggambar di Hari Menggambar Nasional ini pilihan kegiatannya bisa dalam berbagai bentuk seperti pameran, diskusi, seminar, workshop, art camp, kolaborasi dengan puisi, tari, teater, musik dan eksplorasi lainnya. Kegiatan tidak harus di dalam Gedung, tetapi memungkinkan di ruang-ruang public lainnya", ungkap Jajang Kawentar (penggiat FDI). Tidak bisa dipungkiri, bahwa menggambar memanglah sudah dekat dengan masyarakat sejak kecil untuk meluapkan kegembiraan, kegelisahan, serta apapun.
Seiring dengan pendapat Dr. Arif Datoem. MSc Dinyatakan juga oleh, Haris Abadi, B.F.A., M.F.A. (Dosen UMK) tamu undangan dari Malaysia tersebut mengungkapkan dukungannya, bahwa drawing atau gambar adalah bagian dari memproduksi pengetahuan dengan sistem pendidikan sebagai proses pembelajaran. Ia berharap Hari Menggambar Nasional dapat menjadi salah satu bentuk edukasi, hingga bisa ke segala pendidikan dan menjadikan gambar sebagai literasi semuanya.Â
Tak hanya berbicara tentang pentingnya Drawing atau Menggambar di dunia pendidikan. Ternyata, Menggambar juga bisa menjadi media terapis dan aspek psikologis.Â
Menurut Nadya Kamal, B.F.A., M.A. Dosen dari Universitas Malaysia Kelantan (UMK). Menurutnya dengan menggambar, setiap orang bisa saling mengungkapkan ekspresi gambarnya, sehingga karakter dan kecenderungan kreatornya dapat dilacak cara berekspresinya serta bagaimana pengaruhnya kepada diri sendiri maupun para apresiator.Â
Hal tersebut juga senada dengan yang disampaikan oleh Dr. Firdaus Naif, B.F.A., M.A. dan Dr. Yuhanis Ibrahim, B.F.A, M.F.A. (Dosen Universitas Kelantan Malaysia) yang juga menyatakan bahwa Menggambar merupakan bagian dari proses berpikir dan proses kreatif. Mereka sepakat Bahwa menggambar sesungguhnya bagian dari ilmu pengetahuan dan membangun kecerdasan anak atau manusia pada umumnya, seperti halnya dimulai dari kegiatan Indonesia Menggambar-Gembira Menggambar, yang dapat mempertemukan dan menjadi relasi antar komunitas, institusi pendidikan, masyarakat dan seluruhnya.Â
Kegiatan yang digagas FDI dari setahun lalu, Hari Menggambar Nasional, adalah hal yang menarik karena dapat menginspirasi semua masyarakat Indonesia. Â
"Yang terpenting dari seni bagaimana bisa bermanfaat buat masyarakat. Kegiatan program menggambar yang melibatkan masyarakat sudah seharusnya bermanfaat untuk membangun nilai sosial atau kebudayaan, mampu memberdayakan dan memanusiakan manusia itu sendiri" ujar Dr. Syamsul Barry. S.Sn., M. Hum. (ISBI Bandung) selaku pendukung Hari Menggambar Nasional.
Dialog Seni ini memanglah sebuah momen dimana Seniman dan Dosen dari beberapa kampus seni dari Indonesia dan Malaysia bisa bersilaturahmi tentang seni lintas wilayahnya. Namun, selain dihadiri oleh banyaknya apresiator dari kalangan mahasiswa ISI Yogyakarta, ternyata juga dihadiri oleh beberapa kelompok seni yang termasuk dari 250 komunitas pendorong Hari Menggambar Nasional, seperti halnya Ali umar (penggiat kelompok Mata Gambar). Ali Umar menyatakan bahwasannya komunitas dan kegiatan menggambar bisa menjadi katalisator di tengah masyarakat. Baginya, gagasan FDI dengan Indonesia Menggambar memang diharapkan dapat menjadi salah satu ajang pembuat perubahan yang sistemik di tengah masyarakat.