Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Dispenaker) Kabupaten Magelang bekerja sama dengan Paguyuban Sawut Sewu mengadakan pelatihan batik pewarna alami lanjutan di Pendopo Setumbu, Dusun Kurahan, Desa Karangrejo, Kecamatan Borobudur, Selasa (1/11/2022) sampai dengan Senin (7/11).
Kepala Dispenaker Kabupaten Magelang, Sukamtono menyampaikan pihaknya sangat mengapresiasi kegiatan pelatihan tersebut karena berdampak pada pelestarian batik, khususnya batik dengan pewarnaan alami. Mengingat bahwa batik merupakan suatu budaya yang turun temurun. Pengakuan internasional telah diberikan pada batik sejak tahun 2009 oleh UNESCO sebagai Budaya Tak Benda Warisan Manusia.
Panitia penyelenggara pelatihan batik pewarna alam lanjutan, Deny Rahayu Ningsih, menyampaikan bahwa pelatihan batik ini dilakukan sebanyak 2 kali dalam setahun. “Peserta pelatihan batik terdiri 25 orang peserta yang tergabung dalam Paguyuban Sawut Sewu Kabupaten Magelang,” ungkapnya.
Acara pelatihan batik pewarna alam lanjutan ini berlangsung selama tujuh hari. Hari pertama peserta pelatihan mendapatkan pemaparan materi dari Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Dispenaker) Kabupaten Magelang, yang selanjutnya dilakukan nyolet warna alam dan fiksasi warna alam. Hari kedua dilakukan nutup warna latar pertama dan fiksasi warna. Hari ketiga dilakukan nutup warna. Hari keempat dilakukan pewarnaan dan fiksasi warna. Hari kelima dilakukan lorot pertama dan nutup warna. Hari keenam dilakukan nutup warna. Hari ketuju dilakukan sogo lorot.
Bahan yang digunakan dalam pelatihan batik pewarna alam lanjutan ini disediakan oleh Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Dispenaker) Kabupaten Magelang dengan dikoordinasikan oleh Ibu Hapsari.
Dikatakan, dari Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Dispernaker) Kabupaten Magelang membekali kain yang digunakan untuk praktik batik pewarna alam, sedangkan peralatan membatik yang terdiri dari canting, kompor dan kelengkapannya menggunakan peralatan milik salah satu penitia penyelenggaran yaitu Ibu Deny Rahayu Ningsih.
Pembuatan batik dengan pewarna alam harus digairahkan karena memberikan manfaat yang tinggi salah satunya yaitu pewarna alami akan memunculkan warna yang lebih baik, tidak mudah luntur, tahan terhadap sinar matahari, semakin lama warnanya akan semakin tua dan indah, dan yang terpenting pewarna batik alami ramah terhadap lingkungan sehingga tidak menimbulkan limbah yang membahayakan lingkungan. (Nur Chayati Mahasiswa UNNES GIAT 3 Desa Karangrejo).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H