Mohon tunggu...
Icha Ibrahim
Icha Ibrahim Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswi

don't look for me, I'm not here"

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Apa Sih Fungsi Utama Sistem Saraf pada Manusia?

23 Februari 2021   20:38 Diperbarui: 23 Februari 2021   20:52 3331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahukah kalian apa fungsi utama sistem saraf manusia? Pada pembahasan kali ini saya akan menjelaskan  tema terkait sistem saraf manusia.

fungsi utama sistem saraf adalah mengkoordinasi semua aktivitas tubuh, dan respon serta beradaptasi terhadap perubahan baik dari luar maupun dari dalam tubuh. Sistem saraf dengan susunannya yang rumit dan kompleks biasa kita sebut sebagai otak yang merupakan organ yang terbilang unik karena otaklah manusia mampu mengenali keberadaan dirinya. Otak yang menjadikan manusia berbeda dengan makhluk hidup lainnya dimuka bumi ini. Kemampuan yang hanya dimiliki manusia dan tidak pada makhluk lain disebut kecerdasan (akal). Untuk lebih jelasnya, mari kita mengenali fungsi utama dari sistem saraf pada manusia.

Fungsi sistem saraf manusia:

  • Mengatur seluruh aktivitas tubuh  (coordinates)
  • Memberi respon dan beradaptasi terhadap perubahan, baik dari dalam ataupun dari luar tubuh. (respon adaptasi)

Sistem saraf terdiri atas dua bagian utama, yaitu sistem saraf pusat dan sistem sara tepi (perifer).  Kita akan membahas lebih detail nanti tentang sistem saraf  tepi, dan sekarang kita berfokus pada sistem saraf pusat. Sistem saraf pusat tersusun atas dua struktur utama yaitu, otak (selebral)  dan sumsum tulang belakang (medulla spinilasi). Seperti yang kita ketahui otak terletak di dalam tengkorak atau tempurung kelapa. Otak memiliki 6 bagian utama. Keenam bagian tersebut adalah serebrum, serebelum, diensefalon, mesensefalon, jembatan varol dan medulla oblongata.

  • Bagian pertama adalah serebrum (otak besar), merupakan bagian terbesar dari otak. Serebrum dibagi atas dua belahan, yaitu otak kanan dan otak kiri. Lebih jauh lagi serebrum dibagi menjadi empat lobus. Keempat lobus tersebut adalah: lobus frontal, lobus parietal, lobus temporal, dan lobus oksipital. Lobus frontal berperan penting dalam menilai dan memecahkan masalah. Lobus parietal berperan dalam menafsirkan informasi sensorik (sentuhan, gerakan tubuh dan lain-lain). Lobus temporal berperan penting terhadap proses pendengaran (termasuk ingatan dan kemampuan berbahasa. Lobus oksipital berperan penting dalam menafsirkan informasi yang diterima dari mata (penglihatan, memahami kata, warna, dan lain-lain).
  • Bagian kedua dari otak adalah serebelum (otak kecil), yang terletak dibawah serebrum, tepat diatas tulang leher. Berfungsi mengontrol pergerakan otot tubuh, keseimbangan, bentuk tubuh dan massa otot.
  • Diensefalon terletak diantara serebrum dan mesensefalon (otak tengah). Diensefalon terbagi atas dua bagian, yaitu talamus dan hipotalamus. Thalamus berperan dalam menerima dan meneruskan impuls ke serebrum (otak besar). Dan hipotalamus berperan dalam mengendalikan sistem saraf otonom (tak sadar) seperti suhu tubuh, nafsu makan, rasa gantuk, perearan darah. Selain itu juga hipotalamus berperan dalam mengontrol perasaan marah, takut, gembira, sakit dan kasih sayang.
  • Mesensefalon (otak tengah) terletak dibawah serebrum, tepat diatas batang otak. Mesensefalon berperan penting dalam meneruskan informasi penglihatan dan pendengaran, serta penghantar pusat refleks.
  • Jembatan varol (pons varolii) terletak dibawah otak tengah. Pada jembatan varol diatur Gerakan refleks, seperti mengunyah, produksi saliva (air ludah).
  • Bagian yang terakhir dari otak adalah medulla oblongata. Medula oblongata terletak paa posisi paling bawah batang otak, menjulur sampai ke medulla spinalis. Medula oblongata berperan penting dalam kerja jantung dan pembuluh darah, sistem pencernaan, sistem pernapasan, menelan, batuk, bersin, dan tekanan darah. Medula oblongata juga dikenal sebagai pusat respirasi.

Kita sudah belajar tentang otak, sekarang mari mengenal lebih jauh bagian lain dari sistem saraf pusat, yaitu Medula spinalis (sumsum tulang belakang) yang merupakan penghubung antara otak dan seluruh sistem saraf pada tubuh. Medula spinalis dibagi menjadi empat bagian utama yaitu, servik (leher), toraks (dada), lumbar (pinggang), an saraf tulang belakang (aferen dan eferen). Saraf tulang belakanglah yang membentuk saraf tepi. Saraf aferen menghantarkan informasi dari tubuh ke otak. Sedangkan saraf eferen menghantarkan informasi dari otak ke bagian tubuh.

Dalam penjelasan lebih jauh tentang neuron (sel saraf) ada satuan sistem yang mengatur fungsi sistem saraf pusat, sistem tersebut bukanlah otak dan medula spinalis, sistem itu disebut sistem saraf tepi (sistem saraf perifer). Sistem saraf tepi dibagi menjadi dua bagian, sistem saraf somatik dan sistem saraf otonom.

Sistem saraf somatik berperan dalam pergerakan tubuh dan membawa informasi impuls, dan menuju dari sistem saraf pusat. Sistem saraf somatik tersusun atas saraf yang terhubung ke kulit, organ dan otot rangka. Sistem saraf somatik juga ikut berperan terhadap seluruh pergerakan otot tubuh, termasuk menerima dan menghantarkan impuls dari stimulus luar tubuh, seperti pendengaran, sentuhan, dan penglihatan. Struktur tubuh yang memungkinkan terjadinya komunikasi antar semua sel saraf tubuh pada sistem saraf pusat disebut sistem saraf sensori aferen dan sistem saraf motorik eferen. Aferen artinya mengalir masuk, sedangkan eferen artinya membawa keluar. Aferen berarti mebawa informasi dari reseptor eksternal tubuh menuju sistem saraf pusat. Eferen berarti membawa instruksi dari sistem saraf pusat menuju organ efektor pada tubuh.

sistem saraf otonom dibagi menjadi dua jenis, yaitu sistem saraf simpatis dan sistem saraf parasimpatis. Sistem saraf simpatis sangat vital perannya untuk kelangsungan hidup kita. Apakah kalian pernah menengar istilah berkelahi atau lari? Sebagai respon terhadap bahaya. Sistem saraf simpatik akan memberikan respon kepada tubuh terhadap suatu bahaya, dengan mengirim perintah bertahan atau menjauh. Sistem saraf parasimpatik bekerja dengan tujuan mengimbangi respon saraf simpatik dalam mengani bahaya. Setelah selesai merespon bahaya, sistem saraf simpatik akan mengembalikan kerja semua sistem menjadi normal.

Nah sekarang pasti sudah bisa memahami kan dasar tentang sistem saraf manusia dan apa fungsi utamanya. Jadi sistem saraf pada manusia sangatlah kompleks

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun