Mohon tunggu...
Nur Cahya Langit
Nur Cahya Langit Mohon Tunggu... -

Hanya Fakta Bukan Gosip atau pun isapan jempol

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sebuah Status Provokator Bab. Dukun vs Konsumen

28 Februari 2014   21:58 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:22 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

=========================================================

Idris Nawawi Jam'ij

PEMBUKTIANKU demi Nama baik Kerathon..........

Nama Baik Keraton yang mana..?

kretaon jamiz ya...?

Dulu saya tidak menghiraukan apa yang terjadi, semuanya lebih saya fokuskan ke syiar Islam, mencari duwit lewat Tabloid dan penulisan artikel di berbagi majalah Nasional, maupun menjadi salah satu Penasehat Pansus 2014. Namun seiring keluarga besar Raja Cirebon, menegurku atas adu domba yang kini mulai marak di dumay, atas konkritnya suatu masalah yang menjadikan musibah perseteruan antara Cirebon dan Banten, membuatku wajib turun tangan hingga ke ranah HUKUM PIDANA.

Bahkan seiring diriku sebagai Komisaris Tabloid Jum'at. . Sudah kupersiapkan materi penulisan yang berjudul:

"ENI SOLIKHATI GEMBONG PERUSAK TATANAN NEGARA PANSUS 2014"

TATANAN NEGARA PANSUS 2014 Itu lembaga instansi apa ya?



Seiring Indonesia sedang menghadapi perhelatan Akbar, pemilihan Caleg DPD-DPRD dan DPR-RI, 9 April 2014, yang bakal di gelar secara bersamaan di 10 Dapil Prov DKI Jakarta, tiba-tiba Dumay di kejutkan oleh Eni Solikhati, seorang BABU yang di perekrut oleh salah satu yayasan, membuat ONAR dan merusak tatanan Pansus 2014. Entah ia bodoh atau nekat, yang jelas Eni Solikhati, sampai berani mengadu domba keluarga besar Raja Cirebon dan Banten.

Bahkan secara disinyalir, Eni Solikhati, sampai berani berkata Bahwa Raja Cirebon, keturunan dari Belanda. Apakah ini bagian dari sensasi dirinya atau ke bodohan yang membawa Indonesia bergejolak dan bagian dari
Terorisme yang wajib di buru di setiap kepolisian negara berdaulat RI

Pengalihan isu Komplen produk instan atau produk dukun dari Idris Nawawi jam’ij di Ubah dan di rekayasa Seolah memprovokator teman-teman yang lain sungguh menakjubkan REKAYASANYA...!!!!

Apakah dengan gejolak yang di timbulkan oleh Eni Solikhati, Cirebon bakal terpisah dan menjadi PROV. Cirebon, yang sudah di rintis sejak 5 tahun yang lalu. Atau mampu di redam setelah Gembong Eni Solikhati, dipenjarakan. Wallohu a'lam bissowab. Masalah yang sangat darurat bagi Negara Republik Indonesia.

[caption id="attachment_297803" align="aligncenter" width="435" caption="Status sang Dukun ( Paranormal) di Facebook"][/caption]

Seiring keramaian dan kenekatan Eni Solikhati, beberapa ormas Islam, telah mengajukkan penangkapan melalui Polres Jakarta Utara, Polda dan rencana sampai ke mahkamah agung. Sungguh kebodohan yang membawa jeruji besi dan amukkan massa. Lalu apakah dibalik semua ini Eni Solikhati, berjalan sendirian? rupanya tidak!..Kemarin team Investigasi melihat secara langsung di beberapa group Membongkar Paranormal berkedok Agama, dilihatnya banyak teman teman yang memberikan dukungan sebagai pemberontak Negara, diantaranya. Yhogi Arroyan, selaku pencari berita miring. Husen bin Herman, pencetus atau ide dari pelaku sarah. Nur Cahaya Langit, bagian operasional. Ibnu Firdaus, pemberi info dan perekrut massa, dan masih ada 70 orang lagi yang bermain di dalamnya dan sudah di kantongi oleh satuan Reserse Polda.

[caption id="attachment_297804" align="aligncenter" width="423" caption="Status Galau dan memprovokator orang lain"]

1393574035551092168
1393574035551092168
[/caption]

Kini kita tinggal melihat mampukah mereka menghancurkan Literatur tatanan Istana kaCiirebonan yang sudah berdiri 600 tahun yang lalu lewat adu domba Eni Solikhati, bersama keluarga kerathon Banten?, atau sebaliknya mereka bagian buron yang bakal menghadapi siksaan berat sebagai musuh Negara?.

Sember Investigasi    : disini

Sember Investigasi    : disini

Sember Gambar/Pic   : disini


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun