Perkembangan teknologi dalam kehidupan manusia, pada awalnya dimulai dari proses sederhana dalam kehidupan sehari-hari untuk pemenuhan kepuasan sebagai individu dan makluk sosial. Dari masa ke masa kemajuan teknologi terus berkembang, mulai dari era teknologi pertanian, era teknologi industri, era teknologi informasi, dan era teknologi komunikasi dan informasi (Danuri,M, 2020).
Perkembangan teknologi digital yang semakin pesat, membawa proses bisnis di perusahaan harus mengikutinya. Jika perusahaan tidak menyesuaikan dengan perkembangan teknologi ini, dipastikan akan jauh tertinggal dengan perusahaan lain yang telah memanfaatkan kemajuan teknologi. Karyawan perusahaan pun harus lebih melek teknologi yang berbasis pada penggunaan internet ini. Perusahaan wajib mengembangkan aplikasi media digital untuk mengakselerasi proses bisnis.Â
Mengapa perusahaan perlu memanfaatkan teknologi digital? Â Setidaknya ada tiga hal yang melatarbelakangi pentingnya penggunaan teknologi yang sistem pengoperasiannya secara otomatis melalui sistem komputerisasi ini.Â
Yang pertama adalah perkembangan teknologi komunikasi yang begitu cepat. Tahun 1970-an orang baru mengenal komunikasi menggunakan telepon kabel dengan perangkat yang masih sederhana. Kemudian pada tahun 1990-an mulai berkembang telepon mobile yang berbasis sinyal elektrik komputer. Dan era sekarang semakin berkembang perangkat hand phone berbasis android dengan fitur-fitur yang kian hari semakin lengkap.
Era revolusi industri 4.0 ini mendorong perubahan pada masyarakat dalam menggunakan media teknologi, informasi dan komunikasi. Teknologi digital juga mengubah perilaku masyarakat dalam melakukan aktivitas sehari-hari maupun bekerja. Kegiatan masyarakat semula dilakukan secara offline beralih menjadi online melalui internet.
Yang kedua, teknik komunikasi pun juga semakin berkembang. Dahulu untuk mendapatkan berita hanya bisa dilakuan dengan membaca koran cetak, mendengarkan berita radio atau menonton siaran televisi. Saat ini untuk mencari informasi, kita cukup browsing pada mesin pencari online seperti Google di HP kita. Orang saling bertukar kabar, mengirim foto atau video dan chating antar negara sudah merupakan hal yang biasa dilakukan setiap hari. Seolah-olah, dunia dalam genggaman. Butuh apapun, kita tinggal membuka ponsel. Sekedar untuk sarapan atau makan malam, sekarang tidak perlu keluar rumah untuk pergi ke warung. Cukup dengan membuka HP banyak aplikasi layanan antar makanan sampai ke rumah.
Dan yang ketiga, besarnya pengguna ponsel, pelanggan internet dan pemakai media sosial. Berdasarkan laporan Hootsuite : Indonesian Digital Report pada Januari 2021 bahwa dari total populasi penduduk dunia 7,83 miliar, pengguna ponsel sebanyak 5,22 miliar atau 66,6% dari jumlah populasi. Pengguna internet sejumlah 4,66 miliar atau 59,5% dan pengguna media sosial aktif 4,20 miliar atau 53,6% dari jumlah populasi di dunia.
Selanjutnya, data tren pengguna internet dan media sosial di Indonesia pada Januari 2021 bahwa dari 274,9 juta penduduk, sebanyak 73,7% atau 202,6 juta merupakan pengguna internet. Sedangkan 170 juta orang atau 61,8% dari jumlah penduduk Indonesia menjadi pengguna media sosial aktif. Ini merupakan angka yang sangat besar. Tidak akan dipungkiri, semua dari kita juga pasti sebagai pengguna media sosial ini.
Masih menurut laporan Hootsuite, setiap hari rata-rata pengguna internet Indonesia melalui perangkat apapun, menghabiskan waktu 8 jam 52 menit. Dari waktu tersebut, rata-rata setiap hari selama 3 jam 30 menit digunakan untuk bermain media sosial. Dalam hal peringkat penggunaan sosial media, dari 202,6 juta pengguna internet di Indonesia, yang paling kenceng adalah pengguna youtube, yaitu 88%. Disusul pemakai whatsapp 87,7%, instagram 86,6% dan facebook 85,5%.
Sementara itu, CNN Indonesia melansir bahwa pengguna internet di Indonesia didominasi oleh generasi muda. Pada rentang usia 20-24 tahun ditemukan 22,3 jiwa yang setara dengan 82% total penduduk di kelompok usia ini. Pada kelompok 25-29 tahun, terdapat 24 juta pengguna  atau 80% dari populasi kelompok umur ini.
Kemudian disusul 72% untuk kelompok usia 30-34 tahun dan 63% untuk kelompok usia 35-39 tahun. Â Ini menunjukkan bahwa kelompok anak muda atau generasi millenial menjadi pendorong berkembangnya teknologi digital pada sebuah perusahaan. Generasi millenial ini bisa disebut sebagai generasi digital karena memiliki penguasaan tinggi terhadap informasi dan teknologi sekaligus menjadikan digitalisasi sebagai bagian hidup serta budaya sehari-hari.
Gelombang generasi millenial menjadi ujung tombak penetrasi penggunaan internet di Indonesia. Oleh karenanya, gagasan Menteri BUMN Erick Tohir memelopori Gerakan Akselerasi Generasi Digital yang dicanangkan pada 15 Desember 2021 lalu sangat relevan. Â Pak Menteri menegaskan gerakan tersebut sebagai langkah pemerintah agar Indonesia memiliki road map sendiri yang terkait dengan pasar digital. "Teknologi tidak bisa terelakkan, dunia baru akan kita hadapi, tantangan baru kita harus hadapi. Karena itu, kita perlu superhero baru. Mudah-mudahan superhero ini yang kita akan mendorong menjadi kekuatan Indonesia, menjaga ekosistem Indonesia," pesan Erick Thohir.
Dengan memanfaatkan perkembangan teknologi digital, korporasi akan mendapatkan beberapa keuntungan. Diantara kelebihan penggunaan teknologi digital tersebut atara lain :
Pertama, teknologi digital dapat menghubungkan perusahaan dengan konsumen yang jaraknya sangat jauh. Dengan teknologi ini, konsumen tidak saja berasal dari dalam kota, tetapi bisa antar kota, antar pulau bahkan antar negara.
Sebagai contoh, sebelum dikembangkannya aplikasi POTP di Perhutani, para mitra pembeli kayu harus sering mengunjungi Tempat Penimbunan Kayu (TPK) untuk memilih kayu sebelum melakukan transaksi. Saat ini, mitra cukup melihat aplikasi POTP melalui gadget, memilih kayu dengan ukuran sortimen serta mutu yang diinginkan dari TPK manapun dan bisa melakukan transaksi pada saat itu juga.
Kedua, penggunaan teknologi digital dapat mengurangi biaya produksi dan operasional. Bayangkan jika semua dilakukan secara manual, tentu memerlukan biaya tinggi untuk membuka toko, biaya sewa tempat, biaya kasir dan biaya-biaya lainnya. Disamping itu, aplikasi teknologi digital yang sudah dikembangkan perusahaan, telah banyak mengurangi penggunaan kertas.
Ketiga, dapat mempercepat dan mempermudah proses komunikasi baik dengan konsumen maupun karyawan. Untuk melakukan komunikasi dan monitoring karyawan, saat ini kita tidak perlu repot mengundang untuk hadir secara fisik dalam sebuah meeting, cukup secara virtual melalui ruang zoom cloud ataupun google meet. Rapat dapat dilakukan kapanpun, dimanapun, mudah dan murah. Bahkan dalam waktu yang bersamaan, lebih dari satu pertemuan bisa kita lakukan dengan aplikasi tersebut.
Keempat, pemanfaatan teknologi digital dapat memunculkan peluang bisnis baru. Perkembangan koneksitas jaringan internet, telah lama merambah ke bidang pemasaran. Transaksi online melalui e-commerce telah lazim dimanfaatkan baik oleh korporasi maupun individu.
Sebagai contoh, pembangunan Penjualan Online Toko Perhutani (POTP) melalui web tokoperhutani.com pada awalnya hanya digunakan untuk penjualan kayu. Saat ini POTP dikembangkan untuk pemasaran minyak kayu putih, madu, wisata dan produk-produk Perhutani lainnya.
Dan yang kelima, teknologi digital memberikan akses informasi yang sangat cepat. Dengan menggunakan media digital, perusahaan bisa menyebarkan informasi dan melakukan promosi secara cepat, masif dan agresif. Feedback dari pelanggan pun dapat segera direspon melalui media digital ini.
Dari uraian tulisan dalam pembahasan di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa :
Pemanfaatan media digital merupakan cara yang tepat untuk digunakan sebagai sarana dalam membangun relasi karena memiliki jangkauan global, sangat strategis untuk menyebarkan informasi serta dapat menyebarkan berita secara masif dan cepat.
Apabila perusahaan tidak memanfaatkan perkembangan teknologi digital, maka akan sulit melangsungkan proses bisnis.
Generasi muda millenial merupakan pelopor penetrasi penggunaan internet di Indonesia sehingga menjadi pendorong semakin berkembangnya teknologi digital.
Perusahaan harus selalu berinovasi dan mengembangkan aplikasi teknologi yang sudah dibangun agar dapat memenangkan persaingan global.
Perusahaan perlu merekrut lebih banyak fresh graduate dari kelompok muda millenial yang menguasai teknologi digital untuk dapat mengembangkan aplikasi teknologi dan menciptakan peluang bisnis baru.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H