" Bawalah bangsa ini ke 3 tempat! Ke Antarktika, ke dasar lautan, dan ke angkasa luar!"
Ungkapan tersebut juga disampaikan beliau kepada saya ketika mewawancarai Pak Hasjim untuk keperluan penulisan skripsi.
Bagi saya, Hasjim Djalal merupakan sumber inspirasi dan panutan tentang bagaimana seorang manusia Indonesia seharusnya berpikir dan bertindak. Ia telah mencapai puncak di bidang yang ia geluti, sebagai diplomat ia telah menjadi seorang Duta Besar, sebagai akademisi ia adalah Guru Besar, namun semuanya tidak menjadikannya tinggi hati, semua orang yang mengenalnya selalu mengagumi kesederhanaan beliau.
Inspirasi itulah yang membawa saya ke tempat ini, University of Virginia, tempat dimana Pak Hasjim pernah menuntut ilmu. Ketika kesempatan untuk melanjutkan S2 terbuka lebar, tanpa pikir panjang University of Virginia menjadi tujuan utama. Ketika saya meminta kesediaan beliau untuk memberikan surat rekomendasi, tanpa pikir panjang beliau menyanggupi.
Di sini, saya menjadi saksi bagaimana nama Hasjim Djalal sangat dihormati di kalangan akademisi di bidang hukum laut. Bahkan, Prof. John Norton Moore, Duta Besar Amerika Serikat untuk Konferensi ke-III Hukum Laut, yang menjadi dosen mata kuliah Oceans Law and Policy mengatakan " If there is one Indonesian who deserves a Nobel Peace Prize, I would propose Ambassador Hasjim Djalal for his leadership at the UN Law of the Sea Conference and his pursuit of peace in the South China Sea".
Dirgahayu, Pak Dubes! Dirgahayu, Prof Hasjim!
Charlottesville, 25 Februari 2014
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI