Mohon tunggu...
Nurbayu Susandra
Nurbayu Susandra Mohon Tunggu... Lainnya - Sekretaris PC 'Aisyiyah - Muhammadiyah

فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرٰتِۗ

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Visi, Misi dan Sejarah 'Aisyiyah

1 November 2024   15:23 Diperbarui: 1 November 2024   17:10 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

4. Memperteguh iman, memperkuat dan menggembirakan ibadah, serta mempertinggi akhlak.

5. Meningkatkan semangat ibadah, jihad zakat, infaq, shodaqoh, wakaf, hibah, membangun dan memelihara tempat ibadah serta amal usaha yang lain.

6. Membina angkatan Muda Muhammadiyah Puteri untuk menjadi pelopor, pelangsung, dan penyempurna gerakan 'Aisyiyah.

7. Meningkatkan pendidikan, mengembangkan kebudayaan, memperluas ilmu pengetahuan dan teknologi, serta menggairahkan penelitian.

8. Memajukan perekonomian dan kewirausahaan ke arah perbaikan hidup yang berkualitas.

9. Meningkatkan dan mengembangkan kegiatan dalam bidang-bidang sosial, kesejahteraan masyarakat, kesehatan, dan lingkungan hidup

10. Meningkatkan dan mengupayakan penegak hukum, keadilan dan kebenaran, serta memupuk semangat kesatuan dan persatuan bangsa.

11. Meningkatkan komunikasi, ukhuwah, kerjasama di berbagai bidang dan kalangan masyarakat, baik dalam dan luar negeri.

12. Usaha-usaha lain yang sesuai dengan maksud dan tujuan organisasi.

SEJARAH 'AISYIYAH

'Aisyiyah didirikan pada 27 Rajab 1335 H/19 Mei 1917 dalam perhelatan akbar nan meriah bertepatan dengan momen Isra' Mi'raj Nabi Muhammad. Embrio berdirinya 'Aisyiyah telah dimulai sejak diadakannya perkumpulan  Sapa Tresna di tahun 1914, yaitu perkumpulan gadis-gadis terdidik di sekitar kauman. Ahmad Dahlan memang mendorong perempuan untuk menempuh pendidikan, baik di pendidikan formal umum maupun keagamaan. Kontruksi sosial saat itu menyatakan bahwa perempuan tidak perlu menempuh pendidikan secara formal, tapi Dahlan sebaliknya, mendorong anak gadis rekannya atau saudara teman-temannya untuk bersekolah. Para gadis inilah yang kemudian mengenyam pengkaderan dan menjadi pimpinan 'Aisyiyah pertama kali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun