Mohon tunggu...
nurbaiti adhar
nurbaiti adhar Mohon Tunggu... Guru - Islamic religion teacher

Education is not preparation for life education is life itself

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Golden Period/Periode Masa Keemasan

24 Juni 2022   16:06 Diperbarui: 24 Juni 2022   16:14 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengapa itu semua sampai bisa terjadi?

Ada yang menyebut, inilah potret perilaku buruk orang tua yang suka menyuap, korupsi serta memburu kekayaan dengan menghalalkan segala cara. Etika, moral dan sopan santun sudah tidak ada.

Lalu, semua menengok kependidikan. Di sanalah duduk etika, moral, dan budi pekerti diajarkan. Namun, semua itu kini menghilang. Dunia pendidikan kita terlalu sibuk menyuapi anak-anak dengan ilmu dan pengetahuan akan tetapi kurang mengajarkan pentingnya budi pekerti. Di dunia pendidikan kita lebih mementingkan kognisi ketimbang akhlak susila. Kita ingin anak-anak kita pintar tetapi kurang mendidik mereka agar berperilaku mulia.

Kini, semua merasakan kembali pentingnya pendidikan budi pekerti yang seakan-akan hilang dari sekolah-sekolah kita. Mereka ingin pendidikan budi pekerti kembali. Agar bisa mewujudkan yang namanya memanusiakan manusia.

Negara dan periode emas.

Sebagaimana yang terjadi dalam dunia olahraga, dalam mendidik anak agar memiliki budi pekerti mulia pun ada periode emasnya masa-masa itu terjadi pada usia kurang dari 5 tahun.

Di sinilah saya merasa risau. Sebab justru pada usia tersebut negara tidak hadir. Cobalah Anda amati, pernahkah kita mendengar TK negeri? Adakah sekolah balita (di bawah 3 tahun) negeri? Adakah playgroup negeri? Adakah pendidikan anak usia (PAUD) yang didirikan dan dikelola oleh negara? Semua justru didirikan dan dikelola swasta. Padahal, kita punya SD negeri sampai SMA negeri, bahkan perguruan tinggi negeri. Namun pendidikan anak usia dini yang negeri tidak ada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun