Mohon tunggu...
Bincang Bebas Id
Bincang Bebas Id Mohon Tunggu... Lainnya - Psikologi, Sejarah, Pembentukan Habbit

Masih blajar

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Fakta di Balik Mitos tentang Anak Sulung, Tengah dan Bungsu

27 September 2024   22:52 Diperbarui: 27 September 2024   22:55 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

        Dari dulu, urutan kelahiran sering dikaitkan dengan kepribadian seseorang. Anda pasti pernah mendengar bahwa anak sulung dianggap lebih bertanggung jawab, anak tengah sering merasa "terlupakan," dan anak bungsu disebut-sebut manja. Namun, seberapa akurat stereotip ini? Apakah benar urutan kelahiran menentukan kepribadian seseorang? Mari kita telusuri fakta di balik mitos anak sulung, tengah, dan bungsu dengan lebih dalam.

Mitos Anak Sulung: Pemimpin yang Bertanggung Jawab

        Mitos: Anak sulung dianggap sebagai pemimpin yang alami, bertanggung jawab, dan lebih dewasa dibandingkan saudara-saudaranya. Mereka sering digambarkan sebagai orang yang ambisius dan perfeksionis.

        Faktanya: Beberapa penelitian memang menunjukkan bahwa anak sulung cenderung lebih bertanggung jawab dan memiliki sifat kepemimpinan. Hal ini karena anak sulung sering kali menjadi "contoh" bagi adik-adiknya, sehingga mereka merasa tekanan lebih besar untuk menjadi yang terbaik. Namun, tanggung jawab ini bisa datang dengan beban emosional. Anak sulung sering merasakan ekspektasi yang tinggi dari orang tua untuk menjadi pengayom dan sukses dalam segala hal, yang bisa memicu stres dan kecenderungan untuk perfeksionisme.

        Tetapi tidak semua anak sulung cocok dengan stereotip ini. Beberapa anak sulung mungkin tumbuh dalam situasi yang berbeda, di mana tanggung jawab dan ekspektasi yang diberikan tidak sebesar itu. Faktor lain, seperti kepribadian individu, gaya pengasuhan, dan hubungan keluarga, juga berperan penting dalam membentuk karakter mereka.

Mitos Anak Tengah: Selalu Merasa "Terlupakan"

        Mitos: Anak tengah sering digambarkan sebagai yang paling "terlupakan" atau kurang diperhatikan. Stereotip ini juga mengatakan bahwa anak tengah biasanya lebih pemberontak karena mereka mencari perhatian yang tidak diberikan kepada mereka.

        Faktanya: Memang benar, anak tengah sering kali merasa "terjepit" antara anak sulung dan bungsu. Mereka mungkin merasa tidak mendapatkan perhatian sebanyak kakak atau adik mereka. Namun, ini tidak selalu berarti bahwa mereka merasa terabaikan atau menjadi pemberontak. Sebaliknya, banyak anak tengah yang berkembang menjadi mediator dalam keluarga, mampu beradaptasi dengan baik dan memahami perasaan orang lain.

        Anak tengah cenderung lebih fleksibel, terbuka, dan lebih mudah bersosialisasi karena mereka sering harus mencari cara untuk membedakan diri mereka di antara saudara-saudara mereka. Mereka mungkin kurang mendapat sorotan dibandingkan anak sulung atau bungsu, tetapi mereka memiliki kemampuan untuk membentuk identitas yang unik di luar ekspektasi keluarga.

Mitos Anak Bungsu: Manja dan Kurang Bertanggung Jawab

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun