Mohon tunggu...
Bincang Bebas Id
Bincang Bebas Id Mohon Tunggu... Lainnya - Psikologi, Sejarah, Pembentukan Habbit

Masih blajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Rahasia di Balik Kebahagiaan Jangka Panjang

15 September 2024   20:31 Diperbarui: 15 September 2024   20:39 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

        Menurut psikolog Viktor Frankl dalam bukunya Man's Search for Meaning, manusia tidak hanya mencari kebahagiaan, tetapi juga makna. Ketika kita merasa hidup kita memiliki makna---baik melalui pekerjaan, keluarga, atau kontribusi sosial---kita lebih tahan terhadap tekanan dan merasa lebih berdaya menghadapi tantangan.

4. Syukur dan Sikap Positif Membentuk Kebahagiaan

        Menjaga sikap syukur adalah salah satu cara paling efektif untuk meningkatkan kebahagiaan jangka panjang. Orang yang secara teratur melatih diri untuk bersyukur cenderung merasa lebih puas dengan hidup mereka, lebih optimis, dan memiliki kesehatan mental yang lebih baik.

         Kenapa? Syukur membantu kita mengubah fokus dari apa yang hilang atau kurang dalam hidup kita ke apa yang sudah kita miliki. Ini secara langsung melawan efek dari negativity bias, yaitu kecenderungan alami otak kita untuk lebih memperhatikan hal-hal buruk daripada hal-hal baik. Dengan secara sadar berfokus pada hal-hal positif, kita mengkondisikan otak untuk melihat kebahagiaan di setiap sudut kehidupan.

5. Pengelolaan Emosi dan Resiliensi Adalah Kunci Utama

        Kebahagiaan jangka panjang tidak berarti kita tidak pernah mengalami kesedihan, stres, atau kekecewaan. Sebaliknya, ini tentang bagaimana kita mengelola emosi tersebut dan bangkit kembali setelah mengalami masa sulit. Orang yang bahagia dalam jangka panjang memiliki resiliensi yang kuat---kemampuan untuk beradaptasi dan pulih dari kesulitan dengan lebih cepat.

        Resiliensi bukanlah sifat bawaan, tetapi sesuatu yang bisa dilatih. Beberapa cara untuk meningkatkan resiliensi termasuk mengembangkan pemikiran positif, memelihara hubungan sosial yang kuat, serta menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.

6. Kebiasaan Kecil yang Berkelanjutan Lebih Penting dari Pencapaian Besar

        Sering kali, kita mengaitkan kebahagiaan dengan pencapaian besar---seperti mendapatkan promosi, membeli rumah impian, atau mencapai tujuan besar lainnya. Namun, penelitian menunjukkan bahwa kebiasaan sehari-hari yang kecil, tetapi berkelanjutan, lebih berpengaruh pada kebahagiaan jangka panjang daripada pencapaian besar yang jarang terjadi.

        Beberapa kebiasaan kecil yang bisa mendukung kebahagiaan jangka panjang meliputi meditasi harian, olahraga, tidur yang cukup, dan meluangkan waktu untuk diri sendiri atau bersama orang-orang yang Anda cintai. Kebiasaan ini, meskipun terlihat sederhana, dapat secara signifikan meningkatkan kualitas hidup Anda dalam jangka panjang.

Kesimpulan: Kebahagiaan Adalah Perjalanan, Bukan Tujuan Akhir

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun