Mohon tunggu...
Bincang Bebas Id
Bincang Bebas Id Mohon Tunggu... Lainnya - Psikologi, Sejarah, Pembentukan Habbit

Masih blajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Cara Mengelola Stres Menurut Psikologi: Rahasia yang Jarang Diketahui

10 September 2024   23:39 Diperbarui: 10 September 2024   23:45 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

           

                Stres,  Kata yang sering kita dengar, tapi jarang kita pahami sepenuhnya. Mengapa kita merasa begitu tertekan? Apakah ada cara yang lebih efektif untuk menghadapinya selain sekadar "relaks"? Menariknya, dunia psikologi punya jawabannya---cara-cara yang lebih mendalam dan ilmiah untuk mengelola stres, yang mungkin belum pernah Anda dengar sebelumnya. Siap untuk mengetahui rahasia ini?

Apa Itu Stres dan Mengapa Penting untuk Mengelolanya?

              Sebelum kita masuk ke solusi, mari kita pahami apa sebenarnya stres. Menurut psikologi, stres adalah respons alami tubuh kita terhadap ancaman atau tekanan. Saat kita dihadapkan dengan situasi yang menantang, otak kita mengaktifkan "mode bertahan hidup," yang dikenal sebagai respon fight or flight.

             Respon ini adalah warisan evolusi kita, yang membantu nenek moyang kita bertahan dari bahaya fisik, seperti hewan liar atau bencana alam. Namun, di dunia modern, ancaman yang kita hadapi lebih sering bersifat psikologis---pekerjaan, deadline, hubungan, atau masalah keuangan---tapi tubuh kita masih bereaksi seolah-olah sedang melawan singa.

             Inilah alasan mengapa mengelola stres sangat penting. Jika tidak ditangani, stres kronis dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan fisik dan mental, termasuk kecemasan, depresi, hipertensi, dan gangguan tidur. Lalu, bagaimana kita bisa keluar dari siklus stres ini?

1. Teknik Reframing: Ubah Cara Pandang Anda

            Salah satu trik psikologis yang sering digunakan untuk mengelola stres adalah reframing. Apa itu reframing? Singkatnya, reframing adalah cara untuk mengubah cara kita memandang masalah. Misalnya, bayangkan Anda mengalami kemacetan lalu lintas yang parah dan merasa sangat stres karena takut terlambat. Reframing berarti Anda melihat situasi ini dari sudut pandang yang berbeda, misalnya dengan berpikir, "Ini kesempatan untuk mendengarkan podcast favorit saya atau mengejar waktu relaksasi sejenak."

            Penelitian menunjukkan bahwa dengan mengubah perspektif kita, kita bisa meredakan stres secara signifikan. Pikiran kita sangat kuat, dan sering kali, cara kita melihat suatu masalah lebih penting daripada masalah itu sendiri.

2. Teknik Grounding: Kembali ke Saat Ini

           Stres sering kali diperparah oleh kekhawatiran kita tentang masa depan atau penyesalan tentang masa lalu. Salah satu teknik dari psikologi yang sangat efektif untuk meredakan stres adalah grounding, yaitu membawa diri kita kembali ke saat ini, fokus pada apa yang sedang terjadi sekarang.

       Salah satu metode grounding yang sangat populer adalah teknik 5-4-3-2-1:

  • 5: Sebutkan 5 hal yang bisa Anda lihat di sekitar Anda.
  • 4: Sebutkan 4 hal yang bisa Anda sentuh.
  • 3: Sebutkan 3 hal yang bisa Anda dengar.
  • 2: Sebutkan 2 hal yang bisa Anda cium (atau ingat aroma tertentu jika sulit menemukannya).
  • 1: Sebutkan 1 hal yang bisa Anda rasa (seperti lidah Anda di dalam mulut).

         Teknik ini membantu Anda mengalihkan fokus dari pikiran yang membuat stres ke momen saat ini, meredakan kecemasan dengan cepat.

3. Self-Compassion: Berhenti Menyalahkan Diri Sendiri

         Apakah Anda tipe orang yang selalu keras pada diri sendiri saat menghadapi masalah? Jika ya, mungkin inilah alasan mengapa stres Anda terasa semakin berat. Psikologi modern menekankan pentingnya self-compassion atau berbelas kasih pada diri sendiri.

        Penelitian menunjukkan bahwa orang yang mempraktikkan self-compassion lebih mampu mengelola stres dan menghadapi tantangan hidup. Mereka lebih mudah bangkit dari kegagalan dan lebih sehat secara mental. Self-compassion melibatkan tiga elemen utama:

  • Kebaikan terhadap diri sendiri: Bersikap baik dan lembut terhadap diri sendiri, terutama saat melakukan kesalahan.
  • Kemanusiaan bersama: Mengingatkan diri sendiri bahwa semua orang mengalami kesulitan dan kegagalan. Anda tidak sendirian dalam perjuangan ini.
  • Mindfulness: Mengakui emosi negatif tanpa menilai atau berlebihan dalam mengidentifikasinya.

4. Teknik Progressive Muscle Relaxation: Rilekskan Tubuh, Rilekskan Pikiran

           Stres sering kali menumpuk di tubuh kita, menyebabkan otot-otot tegang, terutama di leher, bahu, dan punggung. Teknik yang dikenal sebagai Progressive Muscle Relaxation (PMR) bisa membantu melepaskan ketegangan fisik, yang pada gilirannya akan meredakan stres mental.

           PMR melibatkan mengencangkan satu kelompok otot dalam tubuh selama beberapa detik, lalu secara perlahan melepaskannya. Ini dilakukan secara bertahap, mulai dari kaki hingga kepala.

Cara Melakukan PMR:

  • Cari tempat yang nyaman dan tenang.
  • Mulai dengan kaki Anda. Tegangkan otot kaki selama 5-10 detik, lalu lepaskan secara perlahan.
  • Lanjutkan ke otot betis, paha, perut, dada, lengan, hingga wajah.
  • Fokus pada perasaan relaksasi yang datang setiap kali Anda melepaskan ketegangan otot.

       Melalui teknik ini, Anda bisa merasakan relaksasi fisik dan mental dalam hitungan menit.

5. Mindfulness: Latihan Pikiran untuk Hidup Bebas Stres

           Mindfulness telah menjadi salah satu praktik paling populer dalam psikologi untuk mengelola stres, dan ada alasan bagus untuk itu. Mindfulness adalah kemampuan untuk fokus penuh pada momen saat ini, tanpa menilai atau mencoba mengubahnya. Ketika kita sepenuhnya hadir, stres cenderung berkurang karena kita tidak terlalu terjebak dalam pikiran yang berlebihan tentang masa lalu atau masa depan.

          Berbagai studi menunjukkan bahwa latihan mindfulness secara teratur dapat mengurangi gejala stres, kecemasan, dan depresi. Bahkan, hanya dengan beberapa menit mindfulness setiap hari, kita bisa membangun ketahanan mental yang lebih baik terhadap tekanan hidup.

Kesimpulan

          Stres adalah bagian tak terhindarkan dari kehidupan, tetapi bagaimana kita mengelolanya adalah kunci untuk tetap sehat dan bahagia. Dengan mempraktikkan teknik-teknik psikologi seperti reframing, grounding, self-compassion, PMR, dan mindfulness, kita bisa membangun kekuatan mental untuk menghadapi tantangan hidup dengan lebih tenang dan efektif.

          Mulailah dengan mencoba satu atau dua teknik dari artikel ini. Jadikan mereka bagian dari rutinitas harian Anda, dan lihat bagaimana perubahan kecil ini dapat membawa dampak besar dalam hidup Anda.

Jadi, sudah siap mengendalikan stres Anda dengan cara baru?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun