Mohon tunggu...
Nurbaeti Susanti
Nurbaeti Susanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Fakultas Dakwah Prodi Ilmu Tasawuf IAILM Suryalaya

ngaji diri dengan berbagi ilmu.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Amit-Amit Namun Membawa Berkah Bersama Abah Anom (Penonenologi Sufistik)

2 Oktober 2024   20:43 Diperbarui: 2 Oktober 2024   22:54 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Haii sobat, tau gak Didunia ini tidak ada yang kebetulan, semuanya sudah sesuai dengan garis yang ditetapkan oleh Sang Pencipta, namun manusia diberi akal dan pilihan oleh Allah SWT, kita bisa memilih mau jadi orang baik atau orang jahat, bisa milih mau jadi orang rajin atau orang malas semuanya tergantung kita namun ingat dibalik apapun yang kita pilih semuanya ada konsekuensinya.  
Dalam tulisan ini saya akan sedikit menceritakan  kisah perjalanan seorang dosen yang sangat luar biasa, beliau Bernama Bapak Edwin Hadiyan.MM, roda kehidupanpun sudah beliau lewati mulai dari berada sampai tak ada, dari hormat dan segan jadi cemooh dan hinaan, tapi dibalik semua itu ada pembelajaran kehidupan yang luar biasa, keren  bukan ? mari kita kupas tuntas tips suksesnya.
Beliau memiliki cita-cita namun cita- citanya unik, yaitu amit-amit kerja di bank sama amit-amit jadi dosen, ( amit-amit dalam basa sunda yang berarti banget tidak mau hal itu terjadi) namun takdir berkata lain, karena terpaksa terus dijalani akhirnya terjun dan belajar sampai menghasilkan skill yang bisa mengubah kehidupannya, beliau malah kerja di bank sampai menjadi direktur SDM di Perusahaan bank tersebut, selama 6 tahun menggeluti propesi yang awalnya amit-amit sampai menghasilkan Tabungan 12 M, 6 mobil, 3 rumah.
Pasti sobat yang baca berpikir "wah enak sekali yah kehidupannya" tapi coba sobat semua berpikir hasil yang masyaAllah itu tidak bisa didapat secara Cuma-Cuma, namun ada proses dan keringat yang luar biasapula, begitu bukan?
Ternyata gak berhenti disana sobat, beliau mendapat musibah dari fitnah berujung punah, semua hasil pencapayannya habis tak tersisa, barulah keajaiban dimulai menghantarkan kedamayan, janji Allah dalam Al-Quran surat Al-Insyirah ayat 5-6 dijelaskan : " karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan". Beliau ditawari gabung menjadi bagian akhli hidmat di pondok suryalaya menjadi dosen, nahloh ketemu lagi dengan amit-amit kedua.
Beliau soan atau silaturahmi keguru agung yaitu Abah Anom (Syekh Kh. Ahmad Shohibulwafa Tajul Arifin) lalu guru agungpun berkata " yang hilang itu akan Kembali satu" dan ternyata keunikan pertamupun terbukti satu rumah Kembali dengan Cuma-Cuma, terus dijual dan ditukar dengan rumah sekarang yang beliau tempati, sebelum sampai disana beliau sekeluarga pindah-pindah tempat tinngal kontrakan demi kontrakan ditinggali, hari demi haripun dilalui dengan berani.
Keunikan ke-2 rumah yang beliau beli yang awalnya seharga 100 jt jadi 40 jt, tidak sampai sana saja keunikan ke-3 terjadi Ketika sudah ada uang 40 jt malah bayar 36 jt karna yang 4 jt digunakan biaya hidupnya, tabarokallah berkat doa dan buah hidmat kepada Guru Agung Yang Mulia.
Awalmula jadi dosen tidak langsung sesuai harapan ada cemoohan dan hinaan yang menjadi saksi, ada skill dan hasil tercipta dari buah kesabaran dan pembelajaran, ada sentuhan dan rangkulan halus yang tercipta berbuah cinta manusia. Dari sanalah beliau menekuni propesi yang awalnya amit-amit kedua yaitu menjadi Dosen selama 24 tahun. masyaAllah.......
Dari kisah guru saya tersebut, kita dapat mengambil pembelajaran yang berharga;
1. Sabar, karena dalam kesusahan ada kemudahan.
2.Bangun skill dengan belajar, memaksakan sampai tercipta hebit atau kebiasaan yang baik dalam kehidupan.
3.Ikhlas menerima takdir walaupun awalnya amit-amit namun pada akhirnya menjadi amin-amin.
4.Ridho dengan Takdir yang diberikan-Nya, sehingga beliau bisa bangkit Kembali dan terus menjalankan prosesnya.
5.Khidmat kepada guru, karena dibalik khidmat ada manfaat dan keajaiban yang luar biasa.

Nurbaeti Susanti 

2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun