Mohon tunggu...
NUR AZKIAH NAFISSAH
NUR AZKIAH NAFISSAH Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis Berita

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa KKN Reg-119 Unit IX.B.2 Membudidayakan TOGA dengan Menggunakan Media Pupuk Losida di Dusun Tegalsempu, Caturharjo, Pandak, Bantul.

24 Februari 2024   12:00 Diperbarui: 24 Februari 2024   12:07 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mahasiswa KKN Reguler 119 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) melaksanakan pengembangan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) di Dusun Tegalsempu, Caturharjo, Pandak, Bantul. Tidak hanya menanam TOGA saja, tetapi mereka juga membuat pupuk organik berupa LOSIDA (Lodong Sisa Dapur) untuk mendukung pertumbuhan tanaman tersebut.

Pada Kamis (08/02/2024), mahasiswa KKN UAD menanam beberapa jenis tanaman obat herbal berupa serai, jahe, kencur, dan kunyit. Pemilihan tanaman ini bertujuan untuk memberikan manfaat langsung bagi kesehatan masyarakat setempat.

Program penanaman TOGA ini merupakan hasil diskusi dari mahasiswa bersama warga Tegalsempu. Upaya program penanaman TOGA ini sudah pernah dilakukan oleh warga setempat, tetapi program tersebut belum terlaksana dengan baik dikarenakan tidak ada kejelasan terkait kepengurusan TOGA tersebut. Seperti yang dikatakan oleh bapak Wartimin selaku dukuh di dusun Tegalsempu  “Sebenarnya sudah pernah ada gerakan menanam TOGA di sekitar lahan milik warga. Tetapi, akhirnya tidak terurus.” jelasnya.

Untuk mengatasi masalah tersebut mahasiswa KKN UAD bekerja sama dengan warga setempat terkait kepengurusan lahan TOGA. Di lahan sekitar TOGA tersebut juga dibuat pagar pembatas guna melindungi tanaman. Langkah tersebut diharapkan dapat memastikan keberlanjutan dari program penanaman TOGA.

Selain membuat TOGA, mahasiswa KKN UAD juga membuat LOSIDA sebagai pupuk organik. LOSIDA (Lodong Sisa Dapur) merupakan jenis pupuk organik dengan media pipa paralon yang di bagian bawahnya terdapat lubang-lubang kecil sebagai sirkulasi. Pada pipa paralon tersebut diisi dengan sampah organik basah dan kering. Sampah organik basah dapat berupa sampah dapur seperti sisa makanan, potongan sayur dan kulit buah. Sementara itu, untuk sampah kering yang digunakan berupa dedaunan kering. Kemudian terdapat tambahan EM4 dan gula murni atau molase. 

Pemupukan dengan LOSIDA ini sebagai bentuk pemanfaatan sampah guna membantu masyarakat dalam pengelolaan sampah organik. Pengelolaan sampah yang baik akan membantu meningkatkan tingkat kesehatan masyarakat setempat. “Manfaat pengelolaan sampah yang utama adalah menjadikan lingkungan lebih bersih dan sehat sehingga masyarakat akan terhindar dari segala jenis penyakit yang disebabkan oleh penumpukan sampah.” ujar Ibu Sulistyawati selaku Dosen Pembimbing Lapangan KKN. 

Upaya ini dilakukan oleh mahasiswa KKN UAD untuk mengembangkan wawasan dan memperkenalkan konsep pertanian organik kepada warga Tegalsempu. Melalui kolaborasi mahasiswa dengan masyarakat ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat Tegalsempu akan pentingnya menjaga lingkungan dan memaksimalkan SDA yang ada.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun