Mohon tunggu...
Nurazizah Ulayo
Nurazizah Ulayo Mohon Tunggu... -

Pecandu kopi,. pecandu sajak,. pecandu langlang buana.. ☺☺☺

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sajak Tuan

25 November 2018   21:15 Diperbarui: 25 November 2018   21:51 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setumpuk sajak kemunafikan
Telah kau torehkan untuk wajah pasrah ini tuan
Bait-baitmu sungguh sangat merobek sanubariku
Mengacaukan kedamaianku
Menghancurkan kenormalan detak jantung

Dengan lancangnya kau berteriak dengan keras
Bahwa akulah penyebab semua kekacauan itu

Keangkuhanmu kau pentaskan dengan lihai dan indahnya di hadapanku
Rasanya ingin ku patahkan saja gerakanmu itu

Hasratku semakin berontak
Namun ku coba bujuk dan rayu agar ia tidak pecah dan berperang habis melawan bait-bait kasarmu itu

Kini akar-akar keraguan telah menjalar memplaster segala yang indah tentangmu tuan
Menghipnotis wajah yang sempat layu
Menjadi subur kembali

Kau telah ku biarkan menjadi ranting kering dan busuk tepat di hadapanku

Silahkan camkan ini baik-baik tuan
Kata ma'af serta teriakan tolongmu tak akan aku gubris lagi
Sebab
Telah cukup sudah drama kemunafikan yang kau pentaskan di hadapanku..

Lentik jemari :
Nurazizah Ulayo..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun