b. Keterbatasan Infrastruktur dan Teknologi
Meskipun teknologi dapat menjadi solusi, tidak semua bank di Indonesia memiliki infrastruktur teknologi yang memadai untuk memberikan layanan pembiayaan berbasis digital, terutama di daerah-daerah terpencil.
c. Keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM)
Bank perlu memiliki tenaga ahli yang dapat memahami karakteristik dan kebutuhan UMKM. Terkadang, bank kesulitan dalam menyediakan layanan yang sesuai dengan segmen pasar UMKM karena keterbatasan SDM yang mengerti dengan baik tentang dinamika dan tantangan UMKM.
4. Solusi untuk Mengoptimalkan Peran Bank
Ada beberapa solusi untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut, maka oleh karena itu bank perlu:
a. Mengembangkan produk pembiayaan yang lebih fleksibel dan terjangkau untuk UMKM.
b. Memperluas jangkauan layanan ke daerah-daerah terpencil melalui teknologi digital.
c. Meningkatkan kerjasama dengan fintech dan pemerintah untuk memberikan solusi pembiayaan yang lebih inovatif dan efisien.
d. Meningkatkan pelatihan dan dukungan terhadap UMKM dalam hal literasi keuangan dan manajemen usaha.
Mengoptimalkan peran bank dalam meningkatkan akses keuangan bagi UMKM di Indonesia adalah langkah penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Dengan memberikan pembiayaan yang sesuai dengan kebutuhan, meningkatkan literasi keuangan, serta memanfaatkan teknologi, bank dapat membantu UMKM berkembang dan berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian Indonesia. Bank harus berperan lebih aktif dalam menciptakan solusi pembiayaan yang inovatif dan mudah diakses, agar lebih banyak UMKM dapat mengakses sumber daya yang mereka butuhkan untuk tumbuh dan berkembang.