Ramadhan adalah bulan seribu berkah dan pahala, bulan yang lebih baik dari seribu bulan, bulan yang ditunggu-tunggu umat muslim. Pada bulan Ramadhan umat islam wajib mengerjakan Rukun Iman yang ke tiga yaitu puasa. Puasa adalah menahan diri dari makan, minum, dan segala yang membatalkan.
Dalam Al Quran, Allah SWT berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa. (QS. Al Baqarah: 183).
Pada bulan Ramadhan terdapat malam yang lebih mulia dari seribu bulan yaitu malam Lailatul Qadar. Dimana pada malam itu Ayat al-Qur'an diturunkan pertama kali.
Dalam Al Quran, Allah SWT berfirman:
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ (1) وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ (2) لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ (3) تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ (4) سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ (5)
Artinya: Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar. (QS. Al Qadar ayat 1-5).
Pada ilmu matematika operasi yang diketahui selama ini yaitu penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian.
Maka bagaimana keterkaitan matematika dengan bulan Ramadhan?
- Penjumlahan
Operasi penjumlahan yaitu a+b=c
Maka dalam konteks ramadhan, operasi penjumlahan dapat digunakan salah satunya dalam menetukan waktu berbuka pada suatu daerah. Jika diketahui waktu subuhnya dan lama waktu puasanya. Maka waktu subuh dijumlahkan dengan lama waktu puasa.
Contoh:
Disuatu daerah diketahui waktu subuh pada pukul 04:25, sedangkan lama waktu puasanya 13 jam 30 menit. Maka pukul berapa berbuka?
Jawab : a+b= c,
4 jam + 13 jam =17jam, 25menit + 30menit= 55 menit,
jadi waktu berbukanya adalah pukul 17:55
- Pengurangan
Operasi pengurangan yaitu a-b=c
Maka dalam konteks ramadhan, operasi pengurangan dapat digunakan salah satunya dalam menetukan waktu imsak. Biasanya waktu pengingat imsak adalah 10 menit sebelum azan subuh, yang ditandai dengan bunyi sirine.
Maka jika ingin menghitung waktu imsak yaitu dengan mengurangkan waktu azan subuh dengan 10 menit.
Contoh:
Disuatu daerah diketahui waktu subuh pada pukul 04:25. Maka waktu imsak pukul berapa?
Jawab : a-b= c,
25 menit - 10 menit = 5 menit
jadi waktu imsaknya adalah pukul 04:05
-Perkalian
Operasi pengurangan yaitu a x b=c
Maka dalam konteks ramadhan, operasi perkalian dapat digunakan salah satunya dalam menetukan Rakaat Shalat Tarawih. Shalat Tarawih dilakukan dengan satu salam dalam setiap dua rakaat.
Maka jika ingin menghitung banyaknya rakaat yaitu dengan diketahui jumlah salam dikalikan dengan dua rakaat.
Contoh:
Aisyah sedang melaksanakan Shalat tarawih, dengan 10 kali salam. Maka berapa jumlah keseluruhan rakaat yang dilaksanakan Aisyah?
Jawab : axb= c,
Jumlah salam X dua rakat = Jumlah keseluruhan rakaat
10 x 2 = 20
jadi jumlah keseluruhan rakaat yang dilaksanakan Aisyah adalah 20 rakaat.
Itulah beberapa contoh keterkaitan operasi matematika terhadap bulan ramadhan, masih banyak lagi jika ingin dikaji lebih dalam. Bulan Ramadhan adalah bulan penuh makna dan keberkahan. Disetiap sudutnya tersimpan hal menggagumkan.
Terimakasih.. Semoga Bermanfaat...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H