Sadarkah Anda bahwa setiap individu itu berbeda?
Setiap individu memiliki latar belakang, kemampuan, minat, dan kebutuhan yang berbeda. Begitupula dengan peserta didik. Selama ini peserta didik seperti dipaksa untuk menguasai satu hal yang sama, padahal dalam satu kelas yang biasanya terdiri dari 20-30 peserta didik masing-masing dari mereka memiliki keunikan, kemampuan, dan keberagaman pengalaman belajar yang berbeda. Sehingga terkadang peserta didik merasa tertekan dan kehilangan motivasi untuk belajar. Pendidikan yang efektif adalah pendidikan yang dapat mempertimbangkan keragaman dan berusaha untuk menyediakan pengalaman pembelajaran yang sesuai untuk kebutuhan setiap peserta didik.
Oleh sebab itu, sebagai seorang guru kita harus mengetahui kebutuhan peserta didik sebelum menerapkan proses belajar mengajar. Perbedaan-perbedaan inilah yang disebut dengan diferensiasi. Lalu, apakah pembelajaran berdiferensiasi itu?
Menurut penjelasan salah satu ahli terkemuka bidang diferensiasi yaitu, Tomlinson (2001), menyatakan bahwa pembelajaran diferensiasi berarti usaha untuk menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar peserta didik sebagai individu. Atau bisa dikatakan juga bahwa pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran yang memberi keleluasaan dan mampu mengakomodir kebutuhan peserta didik untuk meningkatkan potensi dirinya sesuai dengan kesiapan belajar, minat, dan profil belajar peserta didik yang berbeda-beda. Pembelajaran berdiferensiasi juga merupakan serangkaian keputusan masuk akal (common sense) yang dibuat oleh guru yang berorientasi kepada kebutuhan peserta didik.
Pembelajaran diferensiasi tidak dapat berdiri sendiri oleh karena itu, terdapat teori yang mendukung diantaranya sebagai berikut :
a.Teori ekologi, perkembangan individu dengan interaksi lingkungannya.
b.Teori multiple intelegence, kemampuan dalam memecahkan masalah.
c.Teori zone of proximale development, terdapat dua perkembangan actual (mampu menyelesaikan masalahnya sendiri) dan potensial (membutuhkan bantuan dari orang lain untuk menyelesaikan masalahnya)
d.Teori learning modalities, gaya belajar peserta didik (visual, audio, dan kinestetik).
Dalam pembelajaran diferensiasi, ada empat unsur yang dapat disesuaikan dengan tingat kesiapan siswa dalam mempelajari materi, minat, dan gaya belajar siswa. Berikut unsur dalam pembelajarn diferensiasi :
a.Konten
Konten atau isi berkaitan dengan materi dan kurikulum yang akan diajarkan atau disampaikan kepada peserta didik.
b.Proses
Proses berkaitan dengan cara peserta didik mengolah informasi dari materi yang disampaikan, aspek unsur ini berkaitan dengan proses kegiatan berlangsung.
c.Produk
Produk berkaitan dengan hasil penilaian peserta didik setelah mendapatkan materi dan melaksanakan proses pembelajaran dengan hasil tes maupun non tes (karya, produk).
d.Lingkungan belajar.
Lingkungan belajar berkaitan dengan pembelajaran yang nyaman.
Ada beberapa karakteristik dasar dari pembelajaran berdiferensiasi, adapun ciri-cirinya sebagai berikut :
1.Bersifat proaktif
Artinya sejak awal pembelajaran, guru sudah merencanakan pembelajaran yang berbeda -beda untuk setiap siswanya.
2.Menekankan kualitas daripada kuantitas
Fokus utama pada pembelajaran berdiferensiasi yaitu tugas yang dikerjakan oleh siswa. Siswa yang sudah selesai mengerjakan tugas, akan diberikan tugas tambahan dengan meningjjatkan level soal tersebut.
3.Berakar pada asesmen
Dalam pembelajran berddiferensiasi, guru selalu melakukan berbagai assesmen untuk mengetahui kondisi dan tingkat pemahaman siswa pada setiap pembelajaran.
4.Menggunakan beberapa pendekatan
Dalam pembelajaran berdiferensiasi selanjutnya guru perlu menyediakan berbagai pendekatan dalam konten , proses pembelajaran, produk yang dihasilkan, dan lingkungan belajar. Lingkungan belajar yang baik dan nyaman akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
5.Berorientasi kepada peserta didik
Dalam hal ini, tugas yang diberikan kepada siswa disesuaikan dnegan tingkat pengetahuan awal mereka terhadap mmateri yang akan diajarkan sehingga guru perlu merancang pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa.
6.Perpaduan antara pembelajaran individu dan klasikal
Hal ini dapat dilihat dari penerapan pembelajaran di dalam kelas, dimana guru memberikan kesempatan pada siswa untuk belajar bersama-sama secara klasikal, tetapi juga dapat belajar secara individu.
7.Bersifat hidup
Bersifat hidup berarti adanya kolaborasi terus-menerus antara guru dengan siswa. Guru mengawasi bagaimana pembelajaran dapat sesuai dengan kebutuhan siswa.
Contoh keragaman dalam pembelajaran berdiferensisasi sebagai berikut :
1)Keragaman sifat
2)Kergamana perilaku/karakter
3)Keragaman gaya belajar (visual, audio, kinestetik)
4)Keragaman kecerdasan
Kita sebagai guru harus mengerti, memahami, dan menangani keragaman yang ada pada peserta didik. Dari sebuah perbedaan tersebut, guru perlu memetakkan kebutuhan peserta didik seperti kesiapan belajar peserta didik, minat, dan juga profil peserta didik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H