Pertama, prasarana pendidikan secara langsung digunakan untuk proses belajar mengajar.
Kedua, prasarana pendidikan yang keberadaannya tidak digunakan untuk proses belajar mengajar. Keduanya telah mencakup perencanaan, pengadaan, inventarisasi, penggunaan, pemeliharaan, dan penghapusan sarana dan prasarana sekolah. Contoh dari prasarana pendidikan yang secara langsung ilaah seperti ruang teori, ruangan perpustakaan, ruangan praktek, dan rungan laboratorium. Sedangkan contoh prasarana pendidikan yang kedua ialah seperti ruang kantor, kamar mandi, ruang usaha, ruang guru, kesehatan sekolah dan tempat parkir kendaraan. Tanah, bangunan, perlengkapan, dan parabot merupakan sarana dan prasarana sekolah yang harus ada.
Kesimpulan
Sarana dan prasarna merupakan sumber daya yang dapat menunjang proses kegiatan pendidikan di sekolah. Prasarana terbagi menjadi dua macam yaitu prasarana pendidikan secara langsung digunakan untuk belajar mengajar seperti ruang perpustakaan, ruang praktik atau ruang laboratorium. Sedangkan yang kedua adalah prasarana pendidikan yang tidak digunakan untuk proses belajar mengajar seperti kantor, toilet, dan perabot.
Pengelolaan sarana dan prasarana di sekolah dipertanggungjawabkan oleh semua masyarakat di lingkungan sekolah, terutama pihak-pihak tertentu yang bertanggungjawab. Pengelolaan sarana dan prasarana penting dilakukan karena menjadi salah satu faktor penunjang lancarnya kegiatan belajar-mengajar dalam mencapai tujuan yang diharapkan.
Sumber:
Ainiyah, Q., & Husnaini, K. (2019, September). IMPLEMENTASI MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN DALAM PENINGKATAN MUTU PEMBELAJARAN DI SMAN BARENG JOMBANG. Al-Idaroh, 3(2), 98-112.
Prihatin, Ek. (2011). Teori Administrasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Usman, Nurdin. 2002. Konteks Implementasi Berbasis Kurikulum. Jakarta: PT Raja Gravindo Persada
Pidarta, M. 2011. Manajemen pendidikan Indonesia. BAndung: Rineka Cipta.
Rohiat. (2010). Manajemen sekolah teori dasar dan praktik. Bandung: Refika Aditama.