Mohon tunggu...
Nur Azizah
Nur Azizah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar/mahasiswa

Hobi saya menari

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Isu-isu Sosial Emosional si Sekolah Dasar, seperti bullying, masalah disiplin, atau interaksi sosial dikelas

19 Januari 2025   18:01 Diperbarui: 19 Januari 2025   18:01 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Interaksi sosial adalah keterampilan yang sangat penting bagi perkembangan anak. Namun, beberapa anak mengalami kesulitan dalam menjalin hubungan dengan teman sebaya. Mereka mungkin merasa canggung, kurang percaya diri, atau tidak memahami cara berkomunikasi dengan baik.

Beberapa faktor yang memengaruhi kesulitan interaksi sosial meliputi:

  • Kepribadian: Anak yang pemalu atau introvert cenderung membutuhkan waktu lebih lama untuk beradaptasi dalam lingkungan sosial.
  • Stigma atau diskriminasi: Anak-anak dengan kebutuhan khusus atau latar belakang berbeda sering kali merasa terisolasi dari kelompok sebaya.
  • Kurangnya keterampilan sosial: Anak-anak yang tidak terbiasa diajarkan cara berkomunikasi atau bekerja sama dengan orang lain mungkin merasa kesulitan berinteraksi.

Untuk membantu anak-anak yang mengalami kesulitan ini, guru dapat menciptakan kegiatan kolaboratif di kelas, seperti kerja kelompok atau permainan yang mendorong interaksi. Selain itu, pelatihan keterampilan sosial dan pembelajaran berbasis karakter juga dapat membantu anak-anak membangun kepercayaan diri dan hubungan positif.

4. Peran Guru dan Sekolah

Guru dan sekolah memiliki peran penting dalam menangani isu sosial emosional di sekolah dasar. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan:

  • Membangun hubungan yang positif: Guru perlu menciptakan lingkungan kelas yang aman dan mendukung, di mana setiap anak merasa dihargai.
  • Pengajaran keterampilan emosional: Sekolah dapat mengintegrasikan pelajaran tentang pengelolaan emosi, empati, dan resolusi konflik ke dalam kurikulum.
  • Pemantauan dan intervensi dini: Guru harus peka terhadap tanda-tanda masalah sosial atau emosional dan memberikan dukungan yang diperlukan sebelum masalah menjadi lebih serius.
  • Kolaborasi dengan orang tua: Komunikasi yang baik antara sekolah dan orang tua dapat membantu menciptakan pendekatan yang konsisten dalam mendukung perkembangan anak.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun