Mohon tunggu...
Nur Azizah
Nur Azizah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Penulis, Jember. Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Hakikat Pendidikan Islam

31 Maret 2020   17:46 Diperbarui: 31 Maret 2020   18:01 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Assalamualaikum Wr. Wb.
Disini saya akan mencoba untuk memaparkan tentang bab Hakikat Pendidikan Islam. Pada bab ini ada beberapa sub-bab yang akan saya jelaskan.

A. Hakikat Hidup
Hakikat menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah intisari atau dasar, suatu kenyataan yang sebenarnya (sesungguhnya). Sedangkan hidup menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah sesuatu yang terus bergerak, sesuatu yang terus bekerja sebagaimana mestinya. 

Jadi dapat diartikan hakikat hidup suatu tindakan manusia yang menghubungkan sikap dan perilaku dengan sebuah tindakan yang berawal dari pemikiran manusia itu sendiri. 

Hidup manusia tidak akan pernah berlangsung jika tidak adanya sebuah pemikiran karena manusia tidak lepas dari berpikir, semua hal yang manusia lakukan berawal dari sebuah pemikiran, semua tindakan manusia dapat terlaksana karena telah dipikirkan terlebih dahulu.

Hakikat hidup bukan hanya belajar untuk memikirkan cara atas perilaku dan ilmu kita tetapi hakikat hidup juga membahas belajar tentang manusia, dari pernyataan diatas kemudian muncul pertanyaan-pertanyaan di benak kita seperti "mengapa manusia belajar tentang manusia?", "apa manfaat kita mempelajari hal tentang manusia yang sejatinya diri kita adalah manusia?".

Ada 2 filsuf yang menyatakan pendapatnya yang pertama adalah Socrates yang mengatakan bahwa "belajar yang sebenarnya ialah belajar tentang manusia. Manusia mengatur dirinya, ia membuat peraturan untuk itu; manusia mengatur alam dan ia membuat aturan untuk itu; manusia mengurus dirinya dan alam berdasarkan manusia itu sendiri; manusia adalah sentral segalanya".

Filsuf yang kedua adalah murid Socrates yaitu Plato yang mengatakan bahwa hakikat manusia terbagi menjadi tiga kelompok berdasarkan tiga unsur yakni;
1. Manusia yang didominasi oleh rasio yang hasrat utamanya ialah meraih pengetahuan.
2. Manusia yang didonimasi roh yang hasrat utamanya ialah meraih reputasi.
3. Manusia yang didominasi nafsu yang hasrat utamanya pada materi.

B. Hakikat Pendidikan Islam
Hakikat pendidikan islam terdiri dari tiga suku kata yakni hakikat, pendidikan dan islam. Hakikat yang mempunyai makna pemikiran, pendidikan yang memiliki makna suatu upaya untuk mendewasakan seseorang dan islam sendiri adalah suatu paham agama atau corak. 

Jadi, bisa kita rangkai arti dari ketiga kata diatas yang memiliki makna suatu pemikiran atau suatu pemahaman dengan tujuan mendewasakan seseorang yang bersumber dan berpedoman pada konsep-konsep ajaran agama islam.

Hakikat hidup tidak sempurna jika tidak diikuti dengan hakikat pendidikan islam karena hakikat pendidikan islam dimulai sejak bayi hingga ke liang lahat, hidup manusia hanyalah sementara tetapi pendidikan islam adalah alat kita menuju Allah, alat untuk menolong diri kita sendiri, alat yang tidak akan karat termakan waktu, alat yang senantiasa singgah dalam diri kita, alat yang tetap ada bahkan setelah kita mati. Jadi pendidikan islam sangat diutamakan bahkan diajarkan sejak bayi di dalam kandungan.

C. Dasar Pendidikan Islam

Dasar pendidikan islam secara garis besar memiliki arti tahapan awal atau proses awal dalam mempelajari pengetahuan tentang islam yang bertujuan untuk  mencetak generasi-generasi yang memiliki pemikiran dewasa dan beretika sesuai syariat islam.

Seorang pendidik baik itu orang tua maupun guru diharuskan mampu mendidik manusia menjadi manusia. Banyak dari kita bertanya-tanya apa maksud dari mendidik manusia menjadi manusia, jawabannya adalah rasio atau suatu kebenaran yang di ukur dengan akal pikiran terlebih lagi tentang dasar-dasar pendidikan islam karena dasar pengetahuan islam akan menjadi dasar pengetahuan anak tentang keyakinan atau kepercayaan.

Dasar-dasar pengetahuan islam menjadi takdir seorang anak. Mengapa, karena pengetahuan yang di ajarkan orang tua dan guru yang pertama adalah membaca; dari apa yang kita baca itu akan menjadi candu bagi pikiran kita; dari candu itu kita akan menungkannya pada setiap kata, sikap, dan perilaku kita; dari perilaku kita yang seperti itu setiap hari maka akan menjadi kebiasaan bagi kita; dan kebiasaan itu akan menjadi takdir kita. 

Maka seorang orang tua dan guru dituntut untuk memberikan dasar pendidikan islam yang baik, benar dan dapat di terima rasio anak supaya mereka candu akan pegetahuan-pengetahuan islam.

D. Tujuan Hidup

Tujuan secara garis besar bisa bermakna pandangan, haluan dan sasaran. Hidup secara garis besar bermakna suatu hal yang terus-menerus bergerak sesuai alur yang semestinya dan hal tersebut tidak bisa kita hindari atau kita abaikan. 

Jadi tujuan hidup adalah arah atau haluan atau sasaran selama kita berada di dunia, selama kita bergerak demi tercapainya tujuan yang berbeda-beda sesuai tujuan utama mereka.

Tujuan hidup adalah pengatur diri kita, pengatur jalan pikiran kita, pengatur hati kita. Ketika manusia sudah mempunyai tujuan hidup secara tidak langsung mereka memikirkan bagaimana mereka mewujudkan tujuan hidup mereka, bagaimana mereka menemukan cara untuk mencari jati diri mereka selama hidup.

E. Tujuan Pendidikan Islam

Tujuan pendidikan islam adalah suatu pandangan atau arah yang didalamnya terkandung ilmu atau pengetahuan tentang islam dimana berlandaskan dua faktor  utama yakni Al-Quran dan Al-Hadist. Moh. Athiya El-Abrasyi yang menyimpulkan ada 5 tujuan yang asasi bagi pendidikan islam yaitu;

1. Pendidikan islam adalah pembentuk akhlak yang mulia.
2. Pendidikan islam adalah persiapan untuk kehidupan dunia dan akhirat.
3. Persiapan untuk mencari rezeky dan pemeliharaan segi kemanfaatan.
4. Menumbuhkan roh ilmiah pada pelajar.
5. Menyiapkan pelajar dari segi profesional, teknis dan perusahaan.

F. sumber-sumber yang menjadi dasar pengambilan tujuan-tujuan Pendidikan Islam

Pendidikan islam pastilah mempunyai sumber-sumber yang menjadikannya dasar pengambilan tujuan-tujuan pendidikan islam. Dalam surah Al-Imran ayat 164 dijelaskan bahwa mensucikan serta membersihkan raga kita dari segala hal yang tidak baik dan kesucian itu memiliki makna merangkai diri kita dengan segala sifat atau hal yang baik, menghindari segala hal yang dilarang Allah SAW, menjauhkan diri dari segala macam kehinaan.

Sekian pemaparan dari saya, Wassalamualaikum Wr. Wb.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun