Mohon tunggu...
Nur Azizah
Nur Azizah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Penulis, Jember. Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Filsafat, Itu Apa Sih?

26 Oktober 2019   08:33 Diperbarui: 26 Oktober 2019   08:37 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Assalamualaikum guys, disini saya akan menjelaskan filsafat itu apa sih?, Kenapa kita harus belajar filsafat?.

     Pertama saya akan mencoba untuk menjelaskan filsafat itu apa sih?. Jadi filsafat itu gabungan dari dua kata Yunani philos dan shopia atau shopein. Philos ini dapat di artikan cinta, mencintai dan pencarian sedangkan shopia atau shopein dapat di artikan kebijaksanaan atau kebenaran. Ketika kedua digabung maka filsafat dapat diartikan suatu cinta atau pencarian dengan kebijaksanaan untuk mencapai kebenaran, secara gampang filsafat itu adalah suatu pencarian dimana kita harus mencari suatu kebenaran dengan cara kebijaksanaan. Kenapa harus dengan kebijaksanaan, jika kita mencari suatu hal tanpa kebijaksanaan selamanya kita tidak akan pernah menemukan titik kebenaran itu meskipun kita mengklaimnya sebagai suatu kebenaran

     Darimana sih ilmu filsafat berasal, nah temen-temen jadi ilmu filsafat itu tidak tiba-tiba muncul. Beribu-ribu tahun yang lalu tidak ada ilmu filsafat, manusia tidak pernah berfikir secara filsafat melainkan mereka berfikir secara mitos misalkan ketika hujan turun mereka akan berfikir bahwa dewa hujan yang menurunkan hujan di negeri mereka. Kemudian pada awal abad ke-17 di yunani, filsafat muncul ketika orang-orang berfikir dan berdiskusi secara mendalam dan lebih luas akan suatu keadaan di sekitar mereka. Setelah adanya ilmu filsafat mereka bisa berfikir bahwa hujan bukan diturunkan oleh dewa hujan lagi melainkan tetesan yang jatuh dari langit disebabkan oleh adanya uap panas dimana uap panas itu jika dalam jumlah besar akan membentuk awan, jika awan berada dalam jumlah besar maka akan meneteskan air. Nah air tetesan awan inilah yang disebut hujan. Lebih gampang nya filsafat itu ilmu yang membuat kita lebih bisa berfikir luas tentang hal-hal yang berada di dunia, lebih bisa membuktikan suatu kebenaran dengan akal pikiran kita.

     Secara garis besar filsafat memiliki tiga karakteristik. Apa saja sih karakteristik nya,
1. Menyeluruh, artinya ilmu filsafat ini mencangkup semua aspek di dunia bisa diartikan juga sebuah pemikiran yang luas.
2. Mendasar, artinya ilmu filsafat ini memiliki sebuah pemikiran dimana dalam pemikiran itu harus dengan dasar atau akar persoalan.
3. Spekulatif, artinya ilmu filsafat ini sebagai acuan atau dasar dari terbentuknya suatu pemikiran selanjutnya.

     Kedua saya akan mencoba menjelaskan tentang bagian ilmu filsafat. Ilmu filsafat sendiri umumnya ada tiga cabang besar yaitu Ontologi, Epistemologi, dan Aksiologi. Dalam tiga aspek pokok tersebut didalamnya ada beberapa aliran-aliran, yuk kita bahas satu-persatu.

1. Ontologi, pertama kita akan bahas ontologi. Apa sih Ontologi itu, jadi Ontologi itu cabang filsafat yang membahas tentang teori suatu pengetahuan atau bisa di artikan mendefinisikan hal-hal tentang suatu pengetahuan. Kita mengambil contoh sebuah universitas atau kampus, secara Ontologi kita bisa bertanya apa itu universitas? Universitas adalah perguruan tinggi yang ditempuh siswa setelah lulus SMA dengan jenjang pendidikan yang berbeda mulai dari S1, S2 dan S3. Jadi di cabang Ontologi kita lebih mendefinisikan suatu pengetahuan. Di Ontologi sendiri ada beberapa aliran-aliran
 a. Aliran Dualisme, cabang Ontologi ini lebih menjelaskan bahwa segala sesuatu itu terdiri dari dua hakikat yaitu hakikat materi dan hakikat rohani, dimana keduanya dapat berdiri sendiri. Umumnya cabang ini lebih mudah masuk pada pemikiran masyarakat karna cabang ini berhubungan dengan panca indera dan akal kita. Misalkan kecantikan atau ketampanan seseorang, kita bisa menyebutkan atau membayangkan ketampanan atau kecantikan seseorang panca indera dan pemikiran kita bahwa ornag itu cantik atau tampan tapi tidak dengan pemikiran yg lain bisa mengatakan biasa saja bahkan di bawah standar. Jadi inti dari cabang ini adalah prespektif kita sendiri bukan dari prespektif orang lain.
b. Aliran Realisme, cabang Ontologi ini lebih menjelaskan tentang suatu penolakan terhadap aliran dualisme. Jika dualisme lebih mengarah pada perspektif perorangan maka aliran realisme adalah prespektif dimana prespektif tersebut harus didukung dengan kenyataan yg ada.Misalkan bakso, kita bisa menikmati semangkuk bakso dan kita bisa mengatakan bakso itu enak jika bakso itu ada di hadapan kita dan bisa kita cicipi atau rasakan.
c. Aliran Materialisme, cabang Ontologi ini lebih menekankan pada segala sesuatu itu asalnya dari materi dimana materi itu berasal dari kejadian alam. Misalkan filsuf pertama di dunia yaitu Thales dengan pendapatnya bahwa manusia berasal dari air. Thales bisa berpendapat bahwa manusia berasal dari air karna sebenarnya dia mulai dari lahir tinggal di tepi pantai, jadi setiap hari Thales melihat air dan dia menyimpulkan bahwa manusia berasal dari air.

2. Epistemologi, kedua kita akan membahas tentang epistemologi. Apa sih epistemologi itu, jadi epistemologi itu mendeskripsikan tentang cara kita mengetahui suatu pengetahuan dari objek yg kita pikirkan dan dari fakta atau kenyataan bukan hanya sekadar data. Kita misalkan lagi sebuah universitas, di dalam universitas itu ada berbagai fasilitas seperti gedung, perpustakaan, kantin, ruang akademik, lapangan, laboratorium dan sebagainya, jadi disini kita mendeskripsikan hal-hal yang berada dalam universitas tersebut. Di Epistemologi sendiri ada beberapa aliran-aliran antara lain
 a. Aliran Rasionalisme, cabang Epistemologi ini menekankan pada penilaian terhadap sesuatu harus dengan akal pikiran berupa fakta. Misalnya sambal, kita tau secara akal bahwa sambal itu pedas dan faktanya memang pedas dan bisa saja mengakibatkan sakit perut bahkan penyakit jika kita mengkonsumsi nya secara berlebihan.
 b. Aliran Empirisme, cabang Epistemologi ini lebih menekankan pada suatu pengalaman yang sudah pernah dialami. Misalnya kita sudah pernah memakan sambal yang menyebabkan kita masuk rumah sakit, dari pengalaman itu kita tidak akan memakan sambal dengan jumlah banyak.
 c. Aliran Kritisme, cabang Epistemologi ini lebih menekankan pada sebuah kepercayaan yang di dukung oleh penelitian atau pengionfirmasian data menjadi fakta. Misal kita diceritakan oleh teman kita tentang Jogja, bahwa Jogja itu indah, nyaman, ada banyak pariwisata, banyak turis. Dari cerita itu kita langsung percaya maka kita harus menyelidiki apakah Jogja itu benar adanya seperti yang diceritakan oleh teman kita yang beranggapan bahwa disana indah, nyaman, banyak pariwisata dan banyak turis. Jika sudah pergi kesana dan memang mendapati hak tersebut maka dapat dipastikan dari data yang kita peroleh dari teman kita benar-benar sebuah fakta.

3. Aksiologi, ketiga kita akan membahas aksiologi, apa sih aksiologi itu. Jadi Aksiologi itu membahas tentang kegunaan atau manfaat dari suatu pengetahuan. Misalkan lagi universitas, apa sih kegunaan atau manfaat universitas? Universitas mambantu kita lebih mengekplorasi perkembangan akademik maupun non-akademik, membantu kita untuk bisa berfikir luas terhadap suatu problematika dan sebagainya. Di Aksiologi sendiri ada beberapa aliran

 a. Aliran Pragmatisme, cabang Aksiologi ini lebih menekankan manfaat untuk diri kita sendiri dan orang lain serta membuang waktu yg sekiranya membuat itu menjadi hal yang sia-sia.
 b. Aliran Intuisionisme, cabang Aksiologi ini lebih menekankan pada hati kita terhadap sesuatu yg kita alamai atau kita dapati secara spontan. Misalkan ibu kita mencuci gelas dan tiba tiba gelas itu jatuh dan pecah, seketika itu ibu kita memikirkan kita "gimana ya kabar anakku sekarang, semoga dia baik baik saja disana". Dan disini kita memang sedang mengalami kesusahan atau mandapati suatu kemalangan. Itu adalah contoh yang sering kita jumpai, kita tau bahwa intuisi seorang ibu kepada anaknya saatnya erat sekali dan jarang meleset dari pemikiran nya.
 c. Aliran Hedonisme, cabang Aksiologi ini lebih menerapkan tentang suatu hal yang kita lakukan atas dasar pikiran kita sendiri demi kesenangan hati. Misalkan kita punya banyak uang dan membelanjakan uang itu untuk membeli minuman beralkohol atau pakaian minim yang kita inginkan, kita akan membeli itu dan di pergunakan untuk kesenangan kita tanpa kita berfikir apakah itu melanggar agama kita atau tidak, tanpa berfikir bahwa hak itu baik untuk kita atau tidak. Kita ahanya berfikir bagaimana kita bersenang-senang dengan uang tersebut.

   Terakhir saya akan mencoba membahas tentang tokoh serta pemikiran filsafat Yunani. Banyak sekali filsuf-filsuf dari Yunani yang mengemukakan pemikiran nya tapi mereka tidak bisa dikatakan seorang filsuf jika tidak didasari oleh sebuah pemikiran secara mendalam. Saya akan mengambil contoh filsuf pertama di dunia

1. Thales.
    Thales adalah filsuf pertama Yunani. Dia mempunyai pemikiran bahwa dunia asal-mulanya itu adalah air, dia berfikir dunia berasal dari air karna kehidupan manusia tidak akan pernah lepas dari air, tanpa air manusia tidak akan pernah hidup. Manusia memperoleh makanan dari tumbuhan yang disirami air hingga menjadi buah atau sayuran, manusia memperoleh ikan dari laut yang hidupnya di air, manusia juga membutuhkan hujan agar bisa melangsungkan kehidupan nya.

2. Heraclitus
   Heraclitus adalah seorang filsuf yang berpikir bahwa dunia  itu berasal dari api. Heraclitus berpikir bahwa dunia berasal dari api karna beranggapan manusia itu tidak bisa lepas dari api, ketika gelap gulita dengan lingkungan yang dingin manusia membutuhkan api untuk menghangatkan tubuhnya, manusia membutuhkan api untuk bisa mamasak bahan masakan untuk kemudian dimakan, manusia membutuhkan api untuk melindungi dirinya dari hewan buas.

3. Parmedines
   Parmedines memiliki pemikiran bahwa dunia berasal dari suatu unit terkecil, disini parmedines tidak menjelaskan unit terkecil itu apa. Mungkin yang ingin di ungkapkan parmedines itu seperti universitas dimana didalamnya ada beberapa fakultas, di setiap fakultas ada beberapa jurusan, di setiap jurusan ada beberapa prodi,  di setiap prodi ada beberapa kelas dan seterusnya.

4. Demokritus
   Demokritus memiliki pemikiran bahwa dunia berasal dari satuan terkecil yang tidak bisa dibagi lagi. Pada penjelasan parmedines tadi dia tidak menjelaskan satuan terkecil menurut nya itu seperti apa, sedangkan menurut demokritus ada penjelasan bahwa dunia itu berasal dari satuan terkecil dan tidak bisa dibagi lagi yg sering kita kenal dengan atom

Ok guys, sekian pembahasan yang bisa saya jelaskan. Jika penjelasan saya banyak kesalahan dan pemahaman nya kurang jelas itu semata-mata kita adalah manusia yg tidak pernah sempurna dan kesempurnaan sendiri hanya milik Allah SWT.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Sampai jumpa di materi selanjutnya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun