Mohon tunggu...
Nuraziz Widayanto
Nuraziz Widayanto Mohon Tunggu... lainnya -

belajar menulis apa saja sambil minum kopi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Gerbang Sekolah

18 Februari 2016   13:57 Diperbarui: 18 Februari 2016   14:39 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seorang bocah laki-laki berangkat sekolah
Kakeknya mengantar hingga pintu gerbang
Dia termangu dengan perasaan bingung
Yang dia lihat di pintu gerbang,
dua bocah perempuan diantar ayahnya
Tiga bocah laki-laki baru datang diantar ibunya
Ada perasaan yang tidak dikenalnya
Perasaan yang sulit teralihkan oleh buku pelajaran
Ada pertanyaan-pertanyaan yang tak terjawab
Pertanyaan yang tak mudah dijawab kakeknya
Kakeknya mungkin hanya bisa mengantarnya sampai kelas tiga
Padahal ayah ibunya pergi hingga dia kelas enam
Kelak, mungkin, pada sebuah perjumpaan, kerinduan hanya senyum masam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun