Mohon tunggu...
Nuraziz Widayanto
Nuraziz Widayanto Mohon Tunggu... lainnya -

belajar menulis apa saja sambil minum kopi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Daya-daya (11 dari 13)

7 Desember 2011   05:15 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:43 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Mana diary-nya mas?”

Aku tidak tidak segera memberikannya. Aku memilih membukanya dulu di bagian cerita tentang theos, baru aku mengulurkannya.

“Maaf aku sudah baca hampir semuanya. Terutama bagian cerita theos aku sudah baca semuanya. Maaf”

Wajah Nonik tampak berkerut saat menerima diary yang terbuka di bagian kisah itu. Dia membaca, tampak heran.

“Bukan aku yang menulis ini Mas”
“Serius?!”

Aku tak bisa menyembunyikan kekagetanku. Tulisan tangan tak mudah untuk ditiru. Dan semua tulisan tangan yang ada dalam diary itu sama, tak ada yang berbeda.

Bersambung

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun